Ibadah Raya GBIS BK -
Minggu, 18 Juni 2023
Beberapa
hari yang lalu kita merayakan hari Pentakosta. Peristiwa turunnya Roh Kudus ke
dunia.
Roh Kudus adalah Tri
Tunggal, DIA adalah Penolong bagi kita. Mungkin bapak ibu ada yang sedang
mengalami kesulitan, kesusahan, Roh Kudus hadir sebagai penghibur dan penolong.
Mari kita buka Kisah
Para Rasul 2 : 4
(Kis 2:4) Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka
mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh
itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Penekanan pada kata
"Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus." Apa artinya dipenuhi
oleh Roh Kudus? Bisa berbahasa roh? Bahasa-bahasa baru yang tidak dikenal, itu
artinya saya dipenuhi oleh Roh Kudus. Padahal berbahasa roh hanyalah sebuah tanda
- karunia saat seseorang dipenuhi oleh Roh Kudus.
Apa artinya dipenuhi
Roh Kudus?
Kita bisa
menginterpretasikan dengan berbagai kata-kata. Dipenuhi artinya tidak ada
ruangan kosong!
Dipenuhi Roh Kudus
diilustrasikan sebuah toples, toples menggambarkan diri - hidup kita, ada bola
yang menggambarkan pelayanan-pelayanan kita, kemudian dimasukkan ke dalam
toples, apakah toples itu penuh? Mungkin kita menganggap hidup kita dipenuhi
dengan berbagai jadwal kegiatan pelayanan demi pelayanan, namun masih banyak
ruangan kosong di dalam toples tersebut!
Kemudian kita masukkan
pasir, dengan bola-bola pelayanan tetap di dalamnya, apakah toples tersebut
sudah penuh? Dianalogikan pasir itu berbicara tentang doa, mungkin pagi, siang,
sore, malam, mau makan, mau berangkat kerja, jam doa malam di gereja, mungkin
sudah memenuhi seluruh keseharian kita!! Sudah cukup nih semuanya, saya sudah
penuh! Apakah toples itu penuh?
Hal ketiga, untuk
membuat penuh toples, isilah dengan AIR, Roh Kudus dianalogikan di firman Tuhan
sebagai Api, burung dara, air, apakah toples itu sudah penuh??
Kalau air itu sudah
memenuhi kita artinya kita sudah dipenuhi oleh Roh Kudus, rongga-rongga
terkecil sekalipun terisi dengan air! Kalau kita sudah dipenuhi oleh Roh Kudus,
apakah masih ada yang kosong dalam hidup kita?
Kalau sudah dipenuhi,
artinya kita sudah melimpah, keluar melebihi kapasitas yang dipenuhi oleh Roh
Kudus, hati kita, hidup kita!
Bila belum diisi air,
ketika toples itu dibuktikan sudah penuh, dengan cara di shake /
digoncang-goncangkan sampai padat pasir yang di dalamnya.
Goncangan diperlukan
untuk menguji apakah benar toples sudah penuh, apakah masih ada rongga-rongga
yang kosong.
Penuhi hidup kita
dengan Roh Kudus, kalau hidup kita dipenuhi Roh Kudus, saat kita mengalami
goncangan hidup dan kita akan sanggup menghadapinya.
Hasilkan buah sesuai
dengan pertobatan - Pertobatan artinya Metanoia - berbalik dari dosa kita
(Matius 3 : 8)
(Mat 3:8) Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.
Buah yang kita
hasilkan bukan sekedar berbuah, namun harus melewati proses. Proses goncangan
demi goncangan yang harus dilalui, seperti proses pembuahan pada pohon tanaman
buah yang harus melalui proses serbuk sari yang dibawa oleh serangga. Bahkan
tidak sedikit banyak serbuk sari yang tidak mencapai tujuannya.
Yohanes 15 : 16
(Yoh 15:16) Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih
kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah
dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku,
diberikan-Nya kepadamu.
Mengapa anak-anak
Tuhan harus berbuah?
1. Hal Pertama - tanda
menjadi DEWASA, Karena berbuah adalah tanda bahwa "tumbuhan" itu
sudah besar dan kuat!
Efesus 4 : 13
(Ef 4:13) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan
pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat
pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
Di terjemahan News
King James, kata kedewasaan penuh disebut a perfect man - manusia yang
sempurna, lengkap!
Saya berharap para tim
pelayanan di tempat ini, tidak sekedar sibuk dalam pelayanan dan kepenuhan Roh
Kudus saja, namun sampai berbuah, menjadi kedewasaan penuh.
Orang dewasa mampu
mengambil keputusan dan bertanggungjawab dalam setiap keputusan yang diambil.
ayat 23 dari Yohanes 9
(Yoh 9:23) Itulah sebabnya maka orang tuanya berkata: "Ia
telah dewasa, tanyakanlah kepadanya sendiri."
Orang yang dewasa
sudah bisa mengambil keputusan.
I Korintus 13 : 11
(1Kor 13:11) Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti
kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak.
Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.
Orang yang sudah
dewasa harus meninggalkan masa dan sifat kanak-kanaknya dan menjadi dewasa.
Jangan sampai seperti
pohon ara yang didatangi Tuhan Yesus namun tetap tidak berbuah, akhirnya pohon
tersebut dikutuk Tuhan. Berbuah adalah cara Allah mengajarkan kita menjadi
berkat.
Saat doa pagi hari
Sabtu, melalui sharing via zoom oleh bapak Imanuel, disharingkan Yohanes 15
dengan periko "Pokok Anggur yang benar"
2. Hal Kedua mengapa
kita harus berbuah karrena BERBUAH adalah cara Allah agar kita menjadi berkat
bukan hanya bagi kalangan orang Kristen, tapi bagi orang luar sekalipun bisa
menikmati. Dunia itu membenci Yesus berarti membenci kita juga sebagai orang
Kristen, namun kita harus mengasihi orang-orang di luar sana.
Ada ilustrasi :
Sapi menghasilkan
susu, namun sapi tidak minum susu, melainkan minum air.
Ayam menghasilkan
telur, namun ayam tidak memakan telurnya, kita manusia yang menikmatinya.
Pohon mangga berbuah,
bukan untuk dirinya sendiri, tapi bagi pemiliknya atau orang di sekitarnya.
Kalau kita berbuah
kita bisa menjadi berkat bagi orang lain.
3. Hal Ketiga, berbuah
itu menimbulkan MULTIPLIKASI - kita menjadi berkembang.
Filipi 4 : 17
(Fil 4:17) Tetapi yang kuutamakan bukanlah pemberian itu,
melainkan buahnya, yang makin memperbesar keuntunganmu.
Yohanes 12 : 24
(Yoh 12:24) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum
tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia
mati, ia akan menghasilkan banyak buah.
Oleh karena itu kita
harus mati di dalam Kristus Yesus supaya kita menjadi hidup baru dan
menghasilkan buah.
Kisah Para Rasul 6 :
5-7
1.
(Kis
6:5) Usul itu
diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang
penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan
Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia.
2.
(Kis
6:6) Mereka itu
dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itupun berdoa dan meletakkan
tangan di atas mereka.
3.
(Kis
6:7) Firman Allah
makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga
sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.
Kisah Para Rasul 7 :
55
(Kis 7:55) Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap
ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan
Allah.
Satu orang Stefanus
mati, menyebabkan pemberitaan Injil menjadi tersebar. Benih satu yang mati,
potensi satu, tersebar, bermultiplikasi berkembang sampai ke seluruh penjuru
daerah.
Jangan berhenti di
kepenuhan Roh Kudus, melainkan sampai berbuah.
Mari hasilkan buah,
bukan buah yang dikarbit, tetapi buah yang matang yang telah melewati proses,
dan menjadi berkat bagi semua orang pada akhirnya.
Filipi 1 : 22
(Fil 1:22) Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti
bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.
Selama kita masih hidup, baiklah kita tetap bekerja untuk
memberi buah!!
Preacher : Pdm. Joel
Steven Hizkia
Written by : ssr
Koresponden : AA
@BILA ANDA MERASA DIBERKATI MELALUI POSTINGAN / FIRMAN TUHAN INI, SILAKAN DIKOMEN DI KOLOM KOMENTAR DI BAWAH INI.
Admin menerima artikel kesaksian/ renungan firman Tuhan/ rangkuman khotbah/ dokumentasi foto event komisi/PDW/video komisi, e-mail ke : gbisbk.kebayoranlama@gmail.com