THE GOOD NEWS DIGITAL LITERATION GBIS BK

VISI Blog GBIS BK selaras dengan Visi Gereja Bethel Injil Sepenuh Bukit Karmel yaitu : "Gereja yang beramanat Agung dan berkemenangan" dengan MISI : "mempersiapkan jemaat agar bertumbuh dalam iman dan kekudusan bagi Kerajaan Allah." Blog GBIS BK menjadi THE GOOD NEWS DIGITAL LITERATION GBIS BK - pusat referensi Firman Tuhan bagi jemaat yang mencintai firman Tuhan dengan membaca dan merenungkannya siang dan malam serta informasi terkait pelayanan & pekerjaan Tuhan di GBIS BK, sehingga menjadi jemaat yang takut akan Tuhan yang mendatangkan HIKMAT & PENGETAHUAN serta peduli untuk mengambil bagian dalam pelayanan & pekerjaan Tuhan di GBIS BK.
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

31 Maret 2025

Pencegahan dan Pengobatan TBC

Shalom para pembaca setia Blog GBIS BK.

    Kali ini topik pembahasan tentang penyakit Tuberkulosis, materi ini dari Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K), admin mendapatkan ijin lisan dari beliau untuk menyadur seluruh materinya. Beliau saat ini bertugas di Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Persahabatan Jakarta. Materi ini disampaikan dalam rangka "Sosialisasi Pencegahan dan Pengobatan Tuberkulosis Kemenko - PMK, 26 Maret 2025".

Semoga memberikan manfaat bagi semua yang membacanya.

APA ITU TUBERKULOSIS ? 

* Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, bakteri berbentuk batang yang bersifat aerobik.

* TB terutama menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ lain seperti kelenjar getah bening, tulang, otak dan lainnya.


KARAKTERISTIK Mycobacterium tuberculosis

Karateristik Biologis

* Berbentuk batang, ukuran sangat kecil (0,2 - 0,6 µm)

* Dinding sel : sangat rumit dan kuat, menyebabkannya mampu bertahan di lingkungan ekstrim. Mengandung asam mikolat yang membuatnya tahan asam (sifat tahan asam inilah yang digunakan dalam tes Ziehl-Neelsen).

* Membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup, sehingga lebih sering ditemukan di paru-paru.

Kemampuan Bertahan Hidup

* Mampu bertahan di lingkungan kering selama beberapa minggu.

* Tahan terhadap kondisi kelembaban rendah.

Mekanisme Transmisi 

* Droplet yang berasal dari batuk, bersin, atau bernafas.

* Partikel kecil (2-5 µm) mencapai alveolus, memungkinkan infeksi.

1. Coleman M, Martinez L, Theron G, Wood R, Marais B. Mycobacterium tuberculosis Transmission in High-Incidence Settings—New Paradigms and Insights. Pathogens [Internet]. 2022 Nov [cited 2024 Nov 22];11(11):1228. Available from: https://www.mdpi.com/2076-0817/11/11/1228

2. Natarajan A, Beena PM, Devnikar AV, Mali S. A systemic review on tuberculosis. Indian Journal of Tuberculosis [Internet]. 2020 Jul 1 [cited 2024 Nov 22];67(3):295–311. Available from: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0019570720300305


PENULARAN TB
* Pasien TB aktif menjadi sumber penularan.
* Pelepasan kuman TB ke udara melalui batuk.
* Kuman TB mampu bertahan di udara dalam wakt tertentu dalam kondisi tertentu.
* Terhirupnya kuman TB pada orang yang berkontak dengan pasien TB, bergantung dengan lingkungan, kepadatan, dan intensitas.
* Infeksi TB, dengan kemungkinan berlanjut menjadi TB aktif.
1. Churchyard G, Kim P, Shah NS, Rustomjee R, Gandhi N, Mathema B, et al. What We Know About Tuberculosis Transmission: An Overview. The Journal of Infectious Diseases [Internet]. 2017 Nov 3 [cited 2024 Nov 19];216(Suppl 6):S629. Available from: https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC5791742/



SITUASI TB - GLOBAL dan INDONESIA





PEMERIKSAAN TB

* TES MANTOUX 
: tes kulit yang melibatkan penyuntikkan sedikit protein dan bakteri TB ke kulit. Jika ada reaksi berupa pembengkakan, ini bisa menjadi indikasi infeksi TB.
* RONTGEN DADA (X-RAY DADA) : pemeriksaan rontgen dada untuk mendeteksi adanya kerusakan akibat infeksi TB.
* TES DAHAK : pemeriksaan laboratorium terhadap dahak untuk mendeteksi keberadaan bakteri TB.

* TES DARAH : tes darah untuk mengukur respons sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri TB.
* CT SCAN atau MRI : jika dicurigai TB ekstra paru, CT Scan atau MRI bisa dilakukan untuk melihat infeksi pada organ lain.

PENGOBATAN TUBERKULOSIS
* OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) : pengobatan TB menggunakan kombinasi beberapa jenis antibiotik yang harus diminum secara teratur hingga tuntas selama beberapa bulan.
* Mengapa harus berobat TB sampai tuntas?
a. Menghentikan infeksi sebelum gejala memburuk
b. Mencegah penularan TB ke orang-orang di sekitar kita
c. Jika tidak berobat hingga tuntas, bakteri dapat berevolusi menjadi kebal terhadap antibiotik (TB resisten obat)
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman nasional pelayanan kedokteran tata laksana tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2020.

LANGKAH PENCEGAHAN TUBERKULOSIS
1. Pengawasan Medis Teratur : Selama masa pengobatan, pasien harus rutin kontrol ke dokter untuk memantau perkembangan dan memastikan pengobatan berjalan sesuai rencana.
2. Pencegahan Penularan : Pasien TB harus menerapkan etika batuk yang baik, seperti menutup mulut saat batuk atau bersin, menggunakan masker, dan menjaga jarak dengan orang lain untuk mencegah penularan.
3. Vaksinasi BCG: Vaksinasi Bacillus Calmette-Guérin (BCG) diberikan untuk melindungi anak-anak dari TB berat.
4. Meningkatkan Kekebalan Tubuh : Pola hidup sehat, seperti makan makanan bergizi, berolahraga teratur, dan cukup istirahat, dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman nasional pelayanan kedokteran tata laksana tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2020.

ACTIVE CASE FINDING
 Sebagai Strategi Peningkatan Notifikasi Kasus TB
Active case finding (ACF) adalah skrining sistematis untuk TB aktif pada populasi sasaran yang dianggap berisiko tinggi TB.
+ Hampir setengah pasien TB tidak mencari perawatan apapun karena gejala ringan atau tanpa gejala → menyebabkan TB under diagnosis
+ Upaya ACF harus melibatkan penelusuran kontak dari pasien TB dan kelompok berisiko
+ Memanfaatkan  foto toraks dibantu kecerdasan buatan/AI), skin test/pemeriksaan berbasis

IGRA, TCM, dan modalitas TB lainnya.
+ Baru mencakup 25 kabupaten /kota.
Creswell J, Codlin AJ, Andre E, et al. Optimizing active casefinding for tuberculosis: A guide for programmatic approaches. World Health Organization; 2021.

Pemberian TPT pada Populasi Kunci dan Rentan

* Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) 

* Tinggal serumah dengan pasien TB

a. Anak usia di bawah 5 tahun 
b. Anak usia 5-14 tahun 
c. Remaja dan dewasa

*  Kelompok risiko lainnya dengan HIV negatif 
a. Kekebalan tubuh rendah (pasien kanker, cuci darah, konsumsi steroid jangka panjang, cangkok organ, dll)
b. Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), petugas kesehatan, sekolah berasrama, barak militer, pengguna narkoba suntik

Pemberian TPT pada Populasi Kunci dan Rentan

Tiga jenis paduan obat untuk pencegahan di Indonesia
a. 6H: Isoniazid selama 6 bulan
b. 3HP: Isoniazid dan Rifapentine selama 3 bulan
c. 3HR: Isoniazid dan Rifampisin selama 3 bulan 

Menyongsong Vaksin TB Baru
a. Vaksin TB M72 berpotensi menjadi vaksin TB baru pertama dalam lebih dari satu abad yang melindungi remaja dan dewasa dari TB paru
b. Jika berhasil, vaksin ini dapat menghemat US$41,5 miliar bagi rumah tangga yang terdampak TB dalam 25 tahun.
c. Saat ini sedang dalam penelitian fase III dan memiliki prospek baik untuk mencegah TB paru.
d. Diharapkan sudah dapat digunakan masyarakat pada tahun 2029.

Belajar dari Pandemi COVID-19 : Lawan Stigma dan Diskriminasi

Terapkan strategi intervensi kesehatan masyarakat untuk melawan TB, seperti masa COVID-19 :
* Edukasi secara terus-menerus melalui berbagai platform dan teknologi
* Pemberitaan di mana-mana
* Gunakan sosial media sebagai tempat edukasi
* Masyarakat saling menjaga, membantu, dan menasihati
* Hapus stigma, mitos, diskriminasi melalui melalui berbagai strategi rekayasa sosial, baik edukasi ataupun kebijakan non-diskriminatif di segala lini (Pentahelix)

Menggunakan Teknologi untuk Lawan Stigma, Diskriminasi, dan Misinformasi
* Memanfaatkan platform Chatbot
* Bisa dimanfaatkan oleh pasien, terduga TB, dan masyarakat umum untuk
a. Mendapatkan informasi terkait TB
b. Berkonsultasi dalam mencari pengobatan
c. Mendapatkan encouragement dalam menjalani proses pengobatan



Posted by admin
Materi ini seijin lisan dari Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K)

                                    **************** [] *****************

NEW RELEASE - Koleksi Edisi Enlightenment Letters (firman Tuhan singkat - powerful - membuka wawasan baru) !

Kita PENGELOLA bukan PEMILIK Segala yang Melekat pada Kita di Dunia

Bagaimana Nyawa kita Keluar ketika kita Mati Menurut Alkitab ?

Mengapa Orang Kristen Tidak Boleh Makan Darah?!

Meneladani iblis

Berbedakah Kristen dengan Agama Lain ?

Andalkan Tuhan dan DIA AKAN BERTINDAK !

Tuhan SABAR MENANTI kita DATANG KEPADANYA !

**************** [] ******************

Blog GBIS Bukit Karmel memiliki beragam koleksi sebagai berikut :

+  Koleksi Renungan Firman Tuhan AUDIO yang membantu Anda dapat mendengarkan firman Tuhan dalam berbagai kegiatan Anda

+ RANGKUMAN FIRMAN TUHAN yang dapat menambah wawasan pengetahuan Anda tentang eksplorasi pembahasan firman Tuhan

+ VIDEO FULL IBADAH umum bagi Anda yang ingin menikmati rekaman ibadah dan firman Tuhan

VIDEO INTERAKTIF SENENGNYANGOFI - Ngobrolin firman dengan gaya, dengan beragam koleksi tema yang dibahas

+ e-BOOK yang dapat didownload dan dapat bermanfaat bagi Anda yang memerlukan

ALKITAB AUDIO (Perjanjian Lama & Perjanjian Baru dalam format MP3) mendengarkan firman Tuhan setiap waktu

 QUOTES - Wise Word Card - Koleksi kata-kata mutiara, mulai dari ucapan ulang tahun, hari raya, ucapan selamat pagi yang membangun iman, RIP dan sebagainya.

**************** [] *****************

NOTE : Kalau Anda mengakses melalui hape ke https://gbisbk.blogspot.com setelah muncul tampilan blognya, segera scroll ke ujung paling bawah pilih "Lihat versi web" lalu klik, maka akan tampil blog versi web, katalog Warta GBIS ada di sisi kanan ya. 

Semoga mudah dipahami dan bermanfaat. Tuhan Yesus memberkati.🙏🏽

@BILA ANDA MERASA DIBERKATI MELALUI FIRMAN TUHAN/POSTINGAN/KESAKSIAN INI, SILAKAN KOMEN DI KOLOM KOMENTAR DI BAWAH INI.

@SILAKAN SHARE LINK POSTINGAN INI KE TEMAN-TEMAN/SAHABAT ANDA, Mari Viralkan Postingan yang Memberkati Orang lain juga.

Admin menerima artikel kesaksian/ renungan firman Tuhan/ rangkuman khotbah/ dokumentasi foto event komisi/PDW/video komisi, e-mail ke :  gbisbk.kebayoranlama@gmail.com 



08 Februari 2024

Pola Asuh Cenderung Lembek, Orangtua Milenial Bikin Anak Manja (Seri Kesehatan)

Pola Asuh Anak Tantrum
Shalom.

    Salam Sehat buat kita semua. 

    Pernah melihat ada anak sedang tantrum menangis, menjerit, berteriak, marah di tempat-tempat umum, sementara ibu dan bapaknya diam saja? Atau pernah menyaksikan anak yang melompat-lompat dari satu kursi ke kursi lain di kantor atau lainnya dan orangtanya juga diam saja?

    Ternyata fenomena itu terjadi di banyak tempat. Dan tidak sedikit orang berkomentar atas situasi tersebut, "Saya benci orangtua yang membiarkan anak-anaknya menjadi liar dan membuat pusing orang lain." "Sudah jelas ini sepenuhnya tanggungjawab orang tua."

    Pengasuhan yang cenderung membiarkan saja itu dianggap sebagai CARA LUNAK dan lebih cocok untuk anak jaman sekarang. Hanya, cara pengasuhan sepeti itu malah semakin mengkhawatirkan. Banyak orang yang salah mengartikan pengasuhan yang lunak atau gentle parenting.

    Ada beberapa laporan survei yang dalam kesimpulannya menilai anak-anak sekarang berperilaku lebih buruk dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Dinilai bahwa orangtua kini terlalu permisif, hal ini diduga karena pola asuh di keluarga yang membesarkan mereka dulu.

    "Pola pengasuhan yang menggunakan rasa takut untuk mengendalikan anak-anak telah menimbulkan masalah ketika dia beranjak dewasa. Pola asuh otoriter tidak memberikan kesan baik bagi anak-anak. Pola itu tidak akan membentuk anak-anak menjadi orang dewasa yang kuat, percaya diri, dan tangguh.

    Sebaliknya, rasa takut yang menyatu dengan kasih sayang justru membuat anak-anak belajar untuk tidak mempercayai diri sendiri. Anak-anak juga tidak merasa terhubung dengan orangtuanya. Sebab anak-anak tidak merasa diperhatikan atau merasa nyaman. 

    Ketika anak TANTRUM, itu karena anak belum bisa mengatur perasaannya. Anak-anak dilahirkan dengan semua perasaan dan belum punya keterampilan untuk mengelolanya. Karena tidak tahu cara mengelolanya, perasaan itu meledak keluar saja dalam bentuk perilaku seperti itu (red. menjerit, menangis, berteriak, marah di tempat umum/ di mana saja).

    TANTRUM yang dianggap sebagai "perilaku buruk" itu sesungguhnya tanda perasaan yang tidak teratur. Ketika itu ditambahkan dengan rasa takut dari orangtua seperti kalimat, "Pergi ke kamarmu!" atau "Kamu dihukum!" atau dengan memakai pukulan, maka dalam jangka pendek rasa takut bisa menjadi sangat kuat. Ketika itu anak akan mencoba menghilangkan perasaan itu dan dalam jangka panjang akan menimbulkan banyak masalah.

    Ada empat GAYA PENGASUHAN yang umum :

Pola Pertama, pola asuh otoriter di mana batasan-batasan yang ditetapkan tidak dijelaskan. Praktik ini lazim dialami generasi sebelumnya.

Pola Kedua, adalah kebalikan pola pertama, yakni permisif dan juga tetap tanpa batasan serta aturan.

Pola Ketiga, ada pola pengasuhan yang lalai. Pola ini dicirikan orangtua lepas tangan sepenuhnya.

Pola Keempat, pola asuh otoritatif campuran lembut atau lunak. Ini pola asuh yang hangat dan tegas, tetapi adil. Pada pola asuh ini orangtua harus memiliki kemampuan menetapkan batasan tapi fleksibel.

    Anak-anak tetap membutuhkan batasan. Akan tetapi, sebaiknya penetapan batasan dan kata-kata larangan dari orangtua itu disertai dengan alasannya. 

    Adalah tugas orangtua membantu anak mengelola perasaan dan kondisinya. Orangtua bisa membantu anak-anak menerima perasaan dan belajar mengelolanya. Akan lebih berguna jika orangtua mendampingi sembari tetap memberi anak ruang membangun keterampilan mengelola perasaannya, termasuk rasa frustasi.


Berikut beberapa ayat Firman Tuhan terkait pengasuhan anak-anak ini :

Yesus berkata, “Biarlah anak-anak kecil itu datang kepada-Ku, dan jangan halangi mereka, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga” (Matius 19:14). Pada suatu kesempatan, Yesus “mengambil seorang anak kecil dan menyuruhnya berdiri di antara mereka. Sambil menggendongnya, Yesus berkata kepada mereka, “Barangsiapa menyambut salah satu dari anak kecil ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku” (Markus 9:36-37).

    Menjadi kewajiban kita sebagai orang tua untuk bertanggungjawab mengasuh anak-anak kita dengan pola asuh yang baik dan benar, serta mendidiknya secara moral dan rohani, serta memperkenalkan sejak dini pada Tuhan Yesus melalui firmanNya, pendidikan di sekolah minggu, bernyanyi dan bermain serta belajar menekuni firman Tuhan dan berdoa.

Tidak heran Yesus memberikan peringatan ini: “Jika ada orang yang menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya kepada-Ku ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan besar diikatkan pada lehernya dan ditenggelamkan ke dalam laut. ” (Matius 18:6).

    Jangan sampai anak-anak kita tumbuh dewasa menjadi liar dan tidak mengenal Tuhan Yesus dan firmanNya, karena Tuhan sudah memperingatkan kita untuk menjadi orangtua yang bertanggungjawab.


Written by Dr. Suryadi Ramli

Disadur dari Kompas, Selasa 6 Februari 2024 dan berbagai sumber.


@BILA ANDA MEMPUNYAI PENGALAMAN BERHARGA PERIHAL MENGASUH ANAK, ATAU BILA ANDA MERASA DIBERKATI MELALUI ARTIKEL POSTINGAN / FIRMAN TUHAN INI, SILAKAN DIKOMEN DI KOLOM KOMENTAR DI BAWAH INI.

27 Januari 2024

Mari Kita Cegah Stunting / Tengkes (Seri Kesehatan)

Salam Sehat.

Topik yang diulas penulis kali ini adalah Stunting atau Tengkes. 

Nah apa itu Stunting atau disebut juga Tengkes

Stunting jika dikutip dari Peraturan Presiden Republik Indonesia  Nomor 72 Tahun 2021 adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan. Sedangkan pengertian stunting menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) adalah anak balita dengan nilai z-scorenya kurang dari -2.00 SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari -3.00 SD (severely stunted). Jadi dapat disimpulkan bahwa stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang dialami oleh balita yang mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan standarnya sehingga mengakibatkan dampak baik jangka pendek maupun jangka panjang.

    Jadi dengan kata lain stunting/ tengkes bisa kita sebut kondisi gagal tumbuh pada anak. Bukan hanya tugas pemerintah maupun puskesmas dalam menangani kasus stunting/ tengkes, melainkan diperlukan perhatian semua pihak termasuk masyarakat sendiri untuk lebih aware atau perhatian terhadap potensi stunting/ tengkes terhadap anak.

    Dengan cara tutup semua celah stunting/ tengkes, ada LIMA PINTU menuju stunting/ tengkes.

1. Pertama, saat ibu hamil mengalami anemia, kurang energi kronis dan lingkar lengan atas kecil beresiko membuat anak terlahir berat badannya rendah. Ini bisa dicegah bila rutin memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan seperti bidan atau puskesmas, dan pihak keluarga memberikan perhatian untuk asupan gizi - makan makanan bergizi, susu ibu hamil yang cukup ibu hamil di rumah,

2. Kedua, saat kelahiran inisiasi menyusu dini biasanya tidak dilakukan karena ibu tidak paham perlekatan dengan bayi yang baru dilahirkannya.

3. Ketiga, ASI eksklusif gagal yang membuat anak sering sakit, gonta ganti susu formula, alergi susu formula dan intoleransi laktosa.

4. Keempat, pemberian makanan pendamping ASI tidak dilakukan dengan benar baik dari sisi kuantitas maupun kualitas.

5. Kelima, anak sering sakit seperti sering tertular oleh batuk pilek, diare, TBC dan imunisasi yang amburadul.

    Kelima hal ini perlu diperhatikan untuk pencegahan dapat dilakukan oleh siapapun. Dan paling penting dari semuanya adalah menyusui, untuk dilakukan seorang ibu. Menyusui merupakan proses alamiah seorang anak memperoleh nutrisi pertama kalinya setelah melahirkan.

    Dan juga ada 4 T - 4 hal yang perlu dihindari untuk mencegah gagal tumbuh pada anak (stunting/ tengkes)  :

a. Menghindari hamil TERLALU muda

b. Menghindari hamil TERLALU tua

c. Menghindari TERLALU banyak anak

d. Menghindari TERLALU dekat jarak melahirkan dan hamil kembali.

   Ke-4 T ini mengakibatkan kurangnya asupan gizi yang diterima si anak sehingga mengalami gagal tumbuh yang dalam jangka pendek dapat menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme dan pertumbuhn fisik pada anak. Hamil terlalu tua juga beresiko terhadap kematian ibu dan anak saat melahirkan, hamil terlalu dekat membuat asupan gizi bakal terbagi dengan bayi dan janin yang sedang dikandungnya.

    Ayo kita share - bagikan informasi ini kepada semua teman, kerabat atau grup medsos, semakin banyak orang tahu dan paham - stunting/ tengkes bisa dicegah!!!

 

Written by : Dr. Suryadi Ramli

Sumber : dari berbagai sumber



@BILA ANDA MERASA DIBERKATI MELALUI POSTINGAN / FIRMAN TUHAN INI, SILAKAN DIKOMEN DI KOLOM KOMENTAR DI BAWAH INI.

Admin menerima artikel kesaksian/ renungan firman Tuhan/ rangkuman khotbah/ dokumentasi foto event komisi/PDW/video komisi, e-mail ke : gbisbk.kebayoranlama@gmail.com

Baby Blues (Seri Kesehatan)

Salam Sehat para pembaca Blog GBIS BK

Kali ini penulis akan membahas topik "Baby Blues".

Ini bukanlah nama grup musik atau judul lagu barat.

    Baby blues adalah gangguan kejiwaan pada ibu yang baru melahirkan, ditandai dengan perubahan suasana hati secara cepat dan ekstrem. Kondisi yang umum dialami ini dapat berlangsung dua minggu sampai tiga bulan sesudah melahirkan.

Topik ini menjadi pilihan karena sempat terjadi berita cukup viral di medsos di mana petugas stasiun kereta api Pasar Minggu Jakarta berhasil mencegah seorang ibu dengan bayinya yang hendak melompat ke jalur kereta api saat kereta hendak melintas, ibu ini ada indikasi hendak melakukan bunuh diri sesaat ditinggal sebentar sang suami yang pergi ke toilet.

    Baby blues ini berpotensi terjadi ke sebagian ibu melahirkan. Yang memiliki keluhan ini terjadi akibat rasa putus asa saat merawat bayi tanpa jeda istirahat yang cukup karena kebutuhan si bayi yang harus dipenuhi terus menerus. Sementara di momen tertentu ibu bisa merasa kecapekan, merasa enggak berdaya.

    Keluhan paling umum, ibu merasa enggak bisa terkoneksi dengan bayinya, enggak merasakan kesenangan dalam merawat bayinya. Di titik tertentu kadang muncul keinginan menyakiti bayinya. Perilaku ekstrem dari kondisi ini bisa dicegah jika ibu bisa mengomunikasikan masalah yang dirasakan dan kebutuhannya kepada pasangan atau kerabat seperti orang tua atau mertuanya atau saudaranya.

    Ibu bisa meminta waktu untuk menyendiri, kesempatan untuk merawat diri sendiri atau sekedar memiliki teman untuk berbicara. Kebutuhan itu juga sebaiknya disadari atau menjadi orang terdekat ibu. Kebutuhan bisa bervariasi tetapi yang paling penting adalah kehadiran orang-orang di sekitarnya. Kehadiran sebagai teman bekomunikasi atau pemberi bantuan untuk merawat bayinya, meringankan beban emosi si ibu

    Kehadiran orang lain semakin dibutuhkan untuk mempercepat pemulihan apalagi ketika ibu sudah pernah melakukan tindakan ekstrem seperti percobaan bunuh diri seperti yang terjadi beberapa hari lalu yang sempat viral di media sosial di stasiun Pasar Minggu Jakarta. Malah si ibu tidak bisa lagi ditinggal sendiri, sembari mendapatkan penanganan profesional seperti psikolog.

    Jadi apabila ada di antara Anda yang menemukan kasus seperti itu harus tenang karena ibu ini melakuukan perbuatan ekstrem saat sedang tidak baik-baik saja, kalut dan kesadarannya tidak penuh, Jadi harus empati, dekati dulu, ajak bicara untuk mengecek responsnya nyambung atau tidak, dapat dilakukan dengan pertanyaan sederhana, "ibu mau kemana bawa anak? Ada yang bisa dibantu?" Prioritasnya kita berusaha membantu memikirkan ibu dan anaknya.

    Jadi memang momen kelahiran seorang bayi seharusnya merupakan momen yang indah bagi setiap pasangan/ keluarga yang menantikan. Dan diperlukan peran serta dan dukungan keluarga/ kerabat di sekitar ibu yang melahirkan untuk memberikan perhatian dan bantuan dalam merawat bayinya sehingga ibu bisa punya waktu untuk istirahat yang cukup dan merawat dirinya sendiri atau melakukan kegiatan-kegiatan rumah tangga lainnya. Kepedulian dan perhatian pasangan dan kerabat terdekat menjadi kunci mencegah maupun mengatasi kondisi baby blues yang mungkin bisa terjadi pada siapapun ibu yang baru melahirkan.

 

 

Written by Dr. Suryadi Ramli

Sumber : dari berbagai sumber

Artikel ini juga diposting di blog rehobotcommunity.blogspot.com


@BILA ANDA MERASA DIBERKATI MELALUI POSTINGAN / FIRMAN TUHAN INI, SILAKAN DIKOMEN DI KOLOM KOMENTAR DI BAWAH INI.

Admin menerima artikel kesaksian/ renungan firman Tuhan/ rangkuman khotbah/ dokumentasi foto event komisi/PDW/video komisi, e-mail ke : gbisbk.kebayoranlama@gmail.com

13 Januari 2024

P3K : Tips Sederhana Merawat Luka

    Anda menghadapi atau menyaksikan orang yang terluka? Mulai dari luka lecet sampai kena potong pisau?

Ulasan berikut ini membahas tentang tindakan sederhana yang dapat dilakukan semua orang ketika membantu orang lain atau keluarga sendiri yang mengalami luka jatuh atau luka ringan lainnya.

 

Luka pada prinsipnya terjadinya robekan/ garukan pada lapisan kulit, bisa disertai dengan darah atau hanya cairan bening yang disebut serum.

    Penanganan luka ini pun diajarkan pada murid-murid kelas 6 dan 9 yang masuk dalam pelatihan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), jadi diharapkan setiap orang memiliki ketrampilan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) yang memberikan bantuan awal sebelum dibawa ke dokter/ klinik / UGD terdekat.

 

    Ketika terjadi luka, segeralah cuci/bilas dengan air mineral / air matang (tenaga medis mencuci luka menggunakan air suling/infus) yg tidak panas, sampai bersih tidak tampak tersisa kotoran/ serpihan-serpihan kayu misalnya bila kena kayu.

 

    JANGAN bersihkan luka dengan minyak tanah/ bensin/ rivanol karena menyebabkan luka jadi kotor dan menghambat pertumbuhan jaringan sel kulit. Dan cairan Rivanol malah membuat luka menjadi berwarna kuning sehingga kita tidak dapat melihat secara jelas kebersihan luka.

 

    Dan bila luka yang terjadi disertai dengan perdarahan, segera ambil kasa kompres atau ambil beberapa lembar kasa steril yang dilapisi berlembar-lembar, terus lakukan penekanan pada area sekitar luka yang berdarah, lakukan penekanan sampai darah berhenti mengalir, sekitar 5 - 10 menit atau bisa lebih lama bila luka cukup lebar. Jadi jangan panik, tetap tenang, dengan melakukan penekanan di sekitar luka, akan menyumbat aliran perdarahan dan memberikan waktu bagi sel-sel darah untuk membentuk pembekuan darah yang pada akhirnya perdarahan berhenti.

 

    Setelah luka bersih, boleh diberikan Povidon Iodine (obat luka yang tersedia di apotik atau toko obat dengan berbagi merek paten), dioleskan pada seluruh luka. Lalu tutup luka dengan kasa steril sekitar 6-10 lapis, lalu diplester.

 

    Perawatan luka dilakukan tiap hari dengan mengganti kasa sterilnya dan tidak boleh dioleskan kembali dengan menggunakan Povidon Iodine karena sifat zat ini malah menghambat pertumbuhan sel-sel kulit baru. Bila ada tanda / gejala rasa nyeri/ radang, segera berobat ke dokter terdekat. Indikasi terjadinya infeksi yang memerlukan terapi pengobatan lebih lanjut.

 

    Oleh karena itu penting sekali setiap orang memiliki ketrampilan melakukan perawatan luka sederhana, dengan memberi bantuan awal sangat mempengaruhi kecepatan penyembuhan.


Written by Dr. Suryadi Ramli - dari berbagai sumber

Dampak Buruk Handphone pada Anak yang Belum Usia Sekolah

 

Salam Sehat.

Artikel kali ini membahas dampak buruk handphone/ gadget bila diberikan pada anak (-anak) yang belum usia sekolah, khususnya pada balita (di bawah 5 tahun).

Perlu dipahami, anak-anak balita (usia di bawah 5 tahun) merupakan golden period atau usia emas bagi pertumbuhan seorang anak baik pertumbuhan fisik, organ-organ indera, kemampuan berbahasa, interaksi sosial dengan teman-teman seusianya.

Di usia emas ini, anak memiliki kecepatan mengagumkan dalam menyerap bahasa ibu / bahasa lokal yang diucapkan oleh orang tua dan orang-orang sekitarnya. Anak kan cenderung suka bertanya apa ini apa itu setiap saat, karena rasa ingin tahu yang tinggi terhadap semua hal yang dilihatnya dan yang dapat dijangkaunya. Anak secara psikologis akan menjelajahi - aktif berlari lari, memegang segala sesuatu yang baru dilihatnya (sehingga orang tua balita harus hati hati menyimpan benda benda berbahaya seperti obat-obatan, korek api, pisau, jarum/paku, manik-manik, stop kontak listrik, dan lain sebagainya yang potensi menimbulkan celaka bagi balita)

Anak bila bertemu dengan teman bermain sebaya dengannya akan memiliki interaksi bermain, biasanya bermain peran-peranan, memiliki imajinasi  dalam bermain seperti bermain mobil mobilan, anak akan berimajinasi seolah mobilnya berjalan, ngebut, berbelok atau menabrak, menanjak dan lain sebagainya. Dengan berimajinasi akan merangsang saraf otak aktif, mengembangkan pola pikir sederhana di usianya.

Namun semua hal tersebut akan menjadi tidak terwujud atau tidak berkembang ketika anak balita diberikan handphone / gadget, berikut beberapa dampak buruk yang mungkin dan dapat terjadi :

1. Lambat berbicara.

    Handphone/gadget merupakan sarana komunikasi / multi media 1 arah, pengguna hanya menonton/ melihat/ mendengar saja. Anak balita hanya akan cenderung diam terus menerus dengan hanya menonton dan mendengar saja, sehingga latihan motorik berbicara menjadi tidak terlatih, perbendaharaan kata pun menjadi tidak bertambah, karena apa yang didengar/ dilihatnya bukan materi komunikasi kehidupan sehari harinya (seperti mama aku lapar, papa bawa apaan, itu apaan, sakit perut, mana mainan saya, dan lain sebagainya)

2. Malas bergerak dan egois

    Keasyikan seorang anak balita yang menonton/ bermain handphone/gadget menimbulkan dampak buruk di mana anak balita jadi malas bermain, malas bergerak, sehingga cenderung tidak sedikit anak balita memiliki masalah berat badan / obesitas. Anak menjadi tidak penurut, mengabaikan apa yang diperintahkan/ disuruh oleh orang tua, ini secara psikologis anak menjadi cenderung egois, tidak peduli dengan lingkungan sekitar.

3. Gangguan sampai kerusakan pada mata.

    Handphone/gadget adalah benda yang mampu menghasilkan dan memancarkan cahaya sendiri, apabila digunakan terus menerus sampai berjam-jam akan menyebabkan mata menjadi lelah, namun si anak balita tidak mengetahui / tidak memahami rasa lelah yang dirasakan itu adalah tanda tubuh sudah menjadi kelelahan karena menonton terus menerus. Sehingga tidak sedikit anak balita ketika usia bertambah dan masuk dalam usia sekolah tidak dapat melihat dengan jelas tulisan yang ditulis oleh guru di papan tulis, sehingga baru terdeteksi bahwa memerlukan penggunaan kaca mata. Gejala umum yang terjadi juga adalah mata sering berair, anak sering rewel karena nyeri pada sekitar mata karena otot motorik mata menjadi tegang karena dipaksa melihat terus menerus tiada henti.

4.Emosi labil

    Selain anak menjadi egois dan tidak peduli dengan lingkungannya, anak akan menjadi rewel bahkan uring-uringan sampai mengamuk tatkala handphone/gadget nya diambil/ rusak, kuota habis atau lainnya. Perlu para orang tua anak balita pahami, bahwa anak menjadi menangis tatkala ingin meminta sesuatu tidak dikabulkan/ tidak diberikan, itu adalah senjata si anak untuk meluruhkan hati orang tua untuk meluluskan keinginan si anak. Pada anak balita yang sudah terbiasa/ kecanduan bermain handphone/gadget ketika diambil atau disita, akan menjadi uring-uringan/ rewel seharian, dan ini bisa terjadi beberapa hari ke depan.

 

Solusi yang ada diperlukan dukungan, komitmen dan kesepakatan dengan para orang tua yang ada di dalam rumah seperti ayah, ibu, /  kakek, nenek dan / om tantenya, untuk tidak memberikan lagi handphone/gadget kepada balitanya, walau metode alami balita dengan merengek sampai menangis apabila apa yang dimintanya tidak diberikan. Sehingga para orang dewasa, siapapun itu, harus tegas dan tega tidak memberikan karena dengan tujuan demi kebaikan si balita untuk kembali bermain dengan teman sebayanya, berlari-lari, menggerakan motoriknya tangan dan kaki, mengeksplorasi lingkungan rumah maupun sekitarnya, bermain peran peranan yang merangsang imajinasi, membiarkan anak saling berceloteh saling mengatur apa yang diinginkan dengan teman bermainnya, terjalinnya komunikasi dan pertambahan kosa kata dalam kemampuan berbicaranya.

Berikan anak balita anda kesibukan, bisa dengan melibatkan dalam mengurus rumah sehari-hari, mulai dari merapikan mainannya setelah dimainkan, membantu merapikan sendal yang digunakan, melakukan sikat gigi secara teratur, mandi secara mandiri misalnya, belajar menggunakan pakaian yang sederhana, kita sebagai orang tua akan menikmati masa masa indah melihat tumbuh kembang buah hati balita dari hari ke hari.

 

"Anak Sehat - Orang Tua Bahagia"

 

Written by Dr. Suryadi Ramli – dari berbagai sumber

Kenali STROKE Lebih Dekat (Seri Kesehatan)

 

    Stroke termasuk penyakit serebrovaskular (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan adanya gangguan aliran darah ke otak sehingga menyebabkan kematian jaringan otak.

Jenis Stroke ada dua macam :

1. STROKE ISKEMIK - di mana aliran darah ke otak terganggu oleh aterosklerosis (pengerasan dinding pembuluh darah). Pembuluh darah otak juga bisa tersumbat karena ada bekuan darah yang berasal dari tempat lain. Bila bekuan darah tersebut terlepas dan terbawa oleh aliran darah ada kemungkinan bekuan tersebut akan menyumbat pembuluh darah ke otak sehingga terjadi Stroke Iskemik.

2. STROKE HEMORRAGIK - di mana ada pembuluh darah otak yang pecah. Darah yang keluar dari pembuluh yang pecah akan merembes ke jaringan otak dan merusaknya.

MENGAPA TERJADI STROKE ?

Stroke terjadi karena adanya faktor resiko, di antaranya :

a. Yang tidak dapat dikendalikan seperti : usia lanjut, jenis kelamin, suku bangsa

b. Yang dapat dikendalikan seperti : penyakit gangguan metabolik, misalnya : diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi serta kegemukan, konsumsi alkohol, obat-obatan, kurang berolahraga dan merokok.

 

Untuk mencegah terjadinya stroke, bila seseorang menderita penyakit gangguan metabolik, pastikan mereka mengontrol penyakitnya. Minumlah obat pengontrol tekanan darah/ kolesterol/ gula darah sesuai dengan petunjuk dokter.

Sebagian besar kasus Stroke terjadi secara mendadak, sangat cepat dan menyebabkan kerusakan otak dalam hitungan menit. Stroke dapat bertambah buruk dan menyebabkan kerusakan otak menetap dalam hitungan jam sampai 1-2 hari.

AWASI GEJALA-GEJALA STROKE !

Serangan Stroke dapat dikenali dari gejala-gejalanya, antara lain :

a. Kelemahan/ kelumpuhan tungkai tubuh, atau salah satu sisi tubuh

b. Kehilangan sebagian penglihatan/ pendengaran

c. Penglihatan ganda

d. Pusing

e. Bicara tidak jelas (pelo), sulit menelan

f. Sulit memikirkan kata-kata yang tepat

g. Tidak mampu mengenali bagian tubuh

h. Gerakan yang tidak biasa

i. Terganggunya kendali terhadap kandung kemih

j. Hilang keseimbangan dan jatuh

k. Pingsan

 

Diagnosa Stroke dapat diketahui  dari gejala klinis dan pemeriksaan fisik oleh dokter.

Diagnosa yang lebih pasti didapat dari pemeriksaan dengan alat CT Scan (Computed Tomography - Scan) otak atau MRI (Magnetic Resonance Imaging). Pelayanan ini terdapat di rumah sakit dan dipakai sebagai salah satu cara untuk mendeteksi jenis Stroke maupun lokasi di otak yang terserang Stroke.

Kenali tanda-tanda Stroke dan segera bawa penderita ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit, hal ini dapat menghindari kerusakan otak yang lebih luas.

 

Tindakan pemulihan diperlukan pada penderita Stroke untuk mengurangi komplikasi dan menormalkan kondisi fisik penderita Stroke. Gangguan kejiwaan sering terjadi akibat adanya ketidakseimbangan pengendalian emosi.

 

Mencegah Serangan Stroke

Bagaimana mencegah serangan Stroke?

Sesuai prinsip, bahwa mencegah lebih baik dari mengobati.

I. Dengan menjalankanm Perilaku Hidup Sehat sejak dini

2. Pengendalian faktor-faktor resiko secara optimal harus dijalankan

3. Melakukan berobat rutin terhadap penyakit resiko yang diderita seperti Hipertensi, Diabetes, dan Koleterol Tinggi. Dan pasien harus mengenali tanda-tanda dini stroke.

Untuk mencegah "the silent killer" ini maka seseorang dianjurkan untuk mengurangi rokok,  melakukan olah raga teratur,  membatasi minuman beralkohol dan menghindari stress berlebihan.

 

Written by Dr. Suryadi Ramli, dari berbagai sumber

Persekutuan Doa Wilayah Kebayoran Lama & sekitarnya

Persekutuan Doa Wilayah Kebayoran Lama & sekitarnya
PIC : Ibu Ellya Hutapea (0822 1323 7566) - Jl. Kangkung No. 52 / 87 RT 012 RW 011 Kebayoran Lama - Jakarta Selatan

Persekutuan Doa Wilayah Bumi Serpong Damai dan sekitarnya

Persekutuan Doa Wilayah Bumi Serpong Damai dan sekitarnya
PIC : Pdm. Steven Hizkia (0811 885 210) - RUKO GOLDEN ROAD Blok C30 No.23A (Belakang Pintu Barat ITC BSD) - Setiap hari Minggu pk. 11.00 WIB (Ketuk/ Sentuh gambar untuk akses ke Album PDW BSD)

Persekutuan Doa Wilayah Pondok Aren, Ciledug dan sekitarnya

Persekutuan Doa Wilayah Pondok Aren, Ciledug dan sekitarnya
Ketuk/Sentuh gambar ini, akan masuk ke Album Dokumentasi PDW Pondok Aren, Ciledug & Sekitarnya

Persekutuan Doa Wilayah Tanah Kusir & sekitarnya

Persekutuan Doa Wilayah Tanah Kusir & sekitarnya
Ketuk/ Sentuh gambar untuk akses ke Album PDW Tanah Kusir