Salam Sehat.
Topik yang diulas
penulis kali ini adalah Stunting atau Tengkes.
Nah apa itu Stunting atau
disebut juga Tengkes
Stunting jika dikutip dari Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2021 adalah gangguan
pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi
berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya di bawah standar
yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang kesehatan. Sedangkan pengertian stunting menurut
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) adalah anak balita dengan nilai z-scorenya
kurang dari -2.00 SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari -3.00 SD
(severely stunted). Jadi dapat disimpulkan bahwa stunting merupakan
gangguan pertumbuhan yang dialami oleh balita yang mengakibatkan keterlambatan
pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan standarnya sehingga mengakibatkan
dampak baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Jadi dengan kata lain stunting/
tengkes bisa kita sebut kondisi gagal tumbuh pada anak. Bukan hanya tugas
pemerintah maupun puskesmas dalam menangani kasus stunting/
tengkes, melainkan diperlukan perhatian semua pihak termasuk masyarakat sendiri
untuk lebih aware atau perhatian terhadap potensi stunting/
tengkes terhadap anak.
Dengan cara tutup semua celah stunting/ tengkes, ada LIMA PINTU menuju stunting/
tengkes.
1.
Pertama, saat ibu hamil mengalami anemia, kurang energi kronis dan lingkar
lengan atas kecil beresiko membuat anak terlahir berat badannya rendah. Ini
bisa dicegah bila rutin memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan seperti
bidan atau puskesmas, dan pihak keluarga memberikan perhatian untuk asupan gizi
- makan makanan bergizi, susu ibu hamil yang cukup ibu hamil di rumah,
2.
Kedua, saat kelahiran inisiasi menyusu dini biasanya tidak dilakukan karena ibu
tidak paham perlekatan dengan bayi yang baru dilahirkannya.
3.
Ketiga, ASI eksklusif gagal yang membuat anak sering sakit, gonta ganti susu
formula, alergi susu formula dan intoleransi laktosa.
4.
Keempat, pemberian makanan pendamping ASI tidak dilakukan dengan benar baik
dari sisi kuantitas maupun kualitas.
5.
Kelima, anak sering sakit seperti sering tertular oleh batuk pilek, diare, TBC
dan imunisasi yang amburadul.
Kelima hal ini perlu diperhatikan untuk pencegahan dapat dilakukan oleh
siapapun. Dan paling penting dari semuanya adalah menyusui, untuk dilakukan
seorang ibu. Menyusui merupakan proses alamiah seorang anak memperoleh nutrisi
pertama kalinya setelah melahirkan.
Dan juga ada 4 T - 4 hal yang perlu dihindari untuk mencegah gagal
tumbuh pada anak (stunting/ tengkes) :
a.
Menghindari hamil TERLALU muda
b.
Menghindari hamil TERLALU tua
c.
Menghindari TERLALU banyak anak
d.
Menghindari TERLALU dekat jarak melahirkan dan hamil kembali.
Ke-4 T ini mengakibatkan kurangnya asupan gizi yang diterima si anak
sehingga mengalami gagal tumbuh yang dalam jangka pendek dapat menyebabkan
terganggunya perkembangan otak, metabolisme dan pertumbuhn fisik pada anak.
Hamil terlalu tua juga beresiko terhadap kematian ibu dan anak saat melahirkan,
hamil terlalu dekat membuat asupan gizi bakal terbagi dengan bayi dan janin
yang sedang dikandungnya.
Ayo kita share - bagikan informasi ini kepada semua teman, kerabat atau
grup medsos, semakin banyak orang tahu dan paham - stunting/
tengkes bisa dicegah!!!
Written by : Dr. Suryadi Ramli
Sumber
: dari berbagai sumber
@BILA ANDA MERASA DIBERKATI MELALUI POSTINGAN / FIRMAN TUHAN INI, SILAKAN DIKOMEN DI KOLOM KOMENTAR DI BAWAH INI.
Admin menerima artikel kesaksian/ renungan firman Tuhan/ rangkuman khotbah/ dokumentasi foto event komisi/PDW/video komisi, e-mail ke : gbisbk.kebayoranlama@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar