Ibadah Raya GBIS BK - Minggu, 2 Juli 2023
Mari kita buka Ibrani 6 : 13 - 20
1.
(Ib
6:13) Sebab ketika
Allah memberikan janji-Nya kepada Abraham, Ia bersumpah demi diri-Nya sendiri,
karena tidak ada orang yang lebih tinggi dari pada-Nya,
2.
(Ib
6:14) kata-Nya:
"Sesungguhnya Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan akan membuat
engkau sangat banyak."
3.
(Ib
6:15) Abraham menanti
dengan sabar dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya.
4.
(Ib
6:16) Sebab manusia
bersumpah demi orang yang lebih tinggi, dan sumpah itu menjadi suatu pengokohan
baginya, yang mengakhiri segala bantahan.
5.
(Ib
6:17) Karena itu,
untuk lebih meyakinkan mereka yang berhak menerima janji itu akan kepastian
putusan-Nya, Allah telah mengikat diri-Nya dengan sumpah,
6.
(Ib
6:18) supaya oleh dua
kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak mungkin berdusta,
kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat untuk menjangkau
pengharapan yang terletak di depan kita.
7.
(Ib
6:19) Pengharapan itu
adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke
belakang tabir,
8.
(Ib
6:20) di mana Yesus
telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan
Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.
Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus
Kristus, tema firman Tuhan pagi ini adalah SAUH JIWA.
Sauh adalah jangkar jiwa, setiap
perahu memiliki jangkar untuk mengaitkan/ menambatkan perahu untuk tidak
terbawa arus yang bergelombang-gelombang.
Sauh tidak mungkin dibuat dari kayu,
atau besi yang biasa, berat kapal yang berton-ton yang sangat berat. Sehingga
sauh harus dibuat dari bahan yang paling kuat untuk menambatkan kapal di tengah
laut. Jangkar itu dibuat untuk menyelamatkan kapal tersebut.
Sauh itu berada di dalam perahu dan
perahu itu menggambarkan kehidupan kita sekalian. Perahu itu menggambarkan
masalah demi masalah yang kita miliki, ada yang ringan, maupun sangat berat.
Dengan sauh menambatkan jiwa kita tetap teguh menghadapi gelombang lautan yang
ganas.
Kehidupan dalam dunia yang ganas
ini, sangat mengerikan bagi kita semua, bisa jadi tatkala kita merasa tidak
sanggup menghadapi hidup ini, apabila tidak memiliki penolong dalam hidup kita.
Sewaktu perjalanan saya dari sini ke
Riau, para awak kapal sudah mempersiapkan air, bahan makanan, beras selama 1
minggu perjalanan, namun apa yang terjadi, di tengah perjalanan apabila tidak
ada angin maka perahupun tidak dapat berjalan dengan baik. Para awak kapal
sangat pintar-pintar, bisa mengukur kecepatan perahu dengan mengulur benang kenur.
Angin yang begitu besar, layar
perahu diturunkan, kalau tidak diturunkan akan membahayakan perahu, dan dengan
layar diturunkan agar membiarkan angin kencang berlalu menghembus melewati
perahu.
Tujuan hidup kita adalah karena kita
memiliki pengharapan karena kita hidup, kita tidak merasa terganggu dalam
kehidupan kita. Sauh dari baja asli yang kuat, tidak mungkin patah, tidak mudah
diratakan/ dilebur. Bagaimana kita memiliki sauh yang kuat tersebut!? Yaitu
bersandar pada Tuhan sebagaimana yang diteladani oleh Abraham!
Angin ribut dan gelombang itu
merupakan kesusahan bagi kita. Angin semilir membuat kita nyaman membuat kita
menjadi terlena dan tertidur. Sedangkan angin ribut, menghempaskan semua yang
ada di dalam diri kita, dengan ada Kristus di dalam diri kita membuat kita
tenang karena ada perlindungan dan kekuatan dari Tuhan bagi kita.
Penumpang kapal yang saya tumpangi
itu, banyak sekali penumpang yang muslim, pada waktu angin begitu besar membuat
semua penumpang berdoa menurut keyakinan agamanya masing-masing. Pada waktu
gelombang besar itu menghantam kapal, ada awak kapal yang sempat terlempar
keluar namun beruntung awak kapal tersebut memegang tali kapal dengan kuat,
sampai angin ribut reda barulah dia dapat naik kembali ke geladak kapal.
Dengan Yesus ada di dalam kita, kita
dapat tetap tenang walau sebesar apapun angin ribut dan gelombang ganas yang
menghantam kita. Kita berpegang pada Allah sebagai penolong dan pelindung hidup
kita.
Kalau kita memiliki kekuatan dari
Allah kita tidak akan binasa, hidup kita ini diombang-ambingkan dalam menjalani
setiap langkah hidup kita.
Buat awak kapal, angin ribut mungkin
sudah biasa dihadapi tiap saat. Gelombang begitu besar menghempaskan banyak
bahan makanan di dalam kapal, pada waktu saat hantaman gelombang besar, makanan
sudah siap untuk berbuka puasa, seluruh peralatan dapur dan bahan makanan serta
makanan terhempas keluar dari kapal, sehingga kita dan seluruh penumpang dan
awak kapal harus tidak makan sampai keesokan harinya.
Apakah hidup kita tertolong atau tidak?
Ada pertanyaan yang harus kita jawab
terlebih dahulu!? Apakah kita memiliki sauh jiwa yang kuat dari Tuhan?
Apakah Anda hanya memiliki sauh yang
kecil? Yang tidak kuat? Yang bukan berasal dari Tuhan?
Pagi ini kita akan menerima
Perjamuan Kudus, penyerahan hidup kita kepada Tuhan akan membuat kita lebih
mudah diselamatkan dan membuat kita memiliki pengharapan di dalam Tuhan.
Mungkin banyak cara yang dicari
banyak orang, mencari ilmu kebatinan, mencari kekuatan/jimat? Mengandalkan
kekuasaan, jabatan? Namun semuanya itu hanya omong kosong belaka, tidak
memberikan keselamatan, tidak dapat diandalkan menyelamatkan hidup!!
Banyak orang kaya yang ingin
memiliki benda-benda magis dari dukun-dukun, keris yang bisa berdiri sendiri
atas meja, ada yang mengapai angin lalu memberikan cincin kepada kliennya yang
menengadahkan tangannya untuk menerima, namun banyak pantangan demi pantangan
yang tidak boleh dilakukan.
Yang harus kita percaya adalah Tuhan
kita! Tuhan kita itu lebih dahsyat dari segala-galanya. Jadi bahwa kita perlu
memiliki SAUH di dalam diri kita, jangan kita terikut arus dunia yang porak
poranda mengacaukan kehidupan kita.
Pada pagi hari ini kita memiliki
Sauh Jiwa yang kuat bagi kita, pengharapan di dalam Tuhan Yesus Kristus.
Saat ini banyak orang kehilangan
sauh yang menjadi sandarannya, orang yang dulu kaya mendadak jadi miskin, sudah
tidak memiliki kuasa jabatan sehingga tidak lagi dihargai orang/kerabatnya.
Orang yang tidak sungguh-sungguh
mencari pengharapan di dalam Tuhan, timbul keraguan demi keraguan yang
membuatnya tidak memiliki pengharapan yang kuat.
Biar pada pagi hari ini kita
memiliki pengharapan di dalam Tuhan Yesus Kristus, tubuh dan darahNya yang
telah tercurah bagi kita memberikan kekuatan dan keselamatan bagi kita.
Preacher : Pdt. Prof. Dr. Richard B. Gunawan, D.D.PC.
Written by : ssr
Koresponden : AA
@BILA ANDA MERASA DIBERKATI MELALUI POSTINGAN / FIRMAN TUHAN INI, SILAKAN DIKOMEN DI KOLOM KOMENTAR DI BAWAH INI.
Admin menerima artikel kesaksian/ renungan firman Tuhan/ rangkuman khotbah/ dokumentasi foto event komisi/PDW/video komisi, e-mail ke : gbisbk.kebayoranlama@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar