Late Post - Ibadah Umum GBIS BK - Minggu, 24 September 2023
Mari kita sama sama
membuka firman Tuhan dari Ayub 5 : 17-18
1.
(Ayb
5:17) Sesungguhnya,
berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak
didikan Yang Mahakuasa.
2.
(Ayb
5:18) Karena Dialah
yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang
tangan-Nya menyembuhkan pula.
Dari 2 ayat ini kita
akan merenungkan tentang hidup di dalam didikan. Selama hidup kita mungkin
banyak dari kita yang telah menerima didikan sejak TK, SD, SMP bahkan sampai
kuliah sekalipun.
Kalau kita mau
dididik, mau menerima ajaran, tuntunan, berbeda dengan orang yang tidak mau
terima didikan akan ngacir sendiri.
Di ayat tersebut
dikatakan orang yang mau ditegur Allah jangan sampai kita menolak didikan,
seperti domba yang tersesat menjadi sangat merepotkan sekali gembalanya.
Kata DIDIKAN -
"education" - berkonotasi menghantarkan kita dari kegelapan kepada
terang pengetahuan. Di dalam gereja ataupun kehidupan sehari-hari kita menjalani
didikan setiap saat. Dalam Alkitab pun mencatat banyak tokoh-tokoh yang
mengalami didikan Tuhan tidak cuma 1-2 tahun saja melainkan sampai puluhan
tahun. Seperti Musa yang mengalami didikan Tuhan sampai puluhan tahun menuju
tanah Kanaan.
Demikian
juga Abraham yang dididik Tuhan untuk mengorbankan anaknya, Abraham mendengar
suara Tuhan dan melakukannya. Mungkin kita mengalami hal-hal yang berbeda pada
diri kita masing-masing.
Musa
yang sejak lahir diadopsi oleh Putri Firaun selama 40 tahun dididik di dalam
istana. Lalu keluar dari istana menjadi gembala domba - belajar menggembalakan,
dari seorang yang di puncak kekuasaan sampai direndahkan, lalu 40 tahun
kemudian Musa dipanggil Tuhan untuk menggembalakan langsung bangsa Israel
keluar dari Mesir menuju Kanaan.
Musa
menjadi orang yang lembut hatinya setelah mendapatkan didikan Tuhan! Padahal
harusnya dia bisa menjadi sombong sejak di istana, bahkan bertemu muka dengan
muka pada Tuhan bisa menjadi alasan Musa untuk sombong, tapi ketika menghadapi
ketegaran tengkuk bangsa Israel, dia menjadi seorang pemimpin yang lembut hati.
Lalu
kita belajar dari Yusuf yang mengalami didikan Tuhan sejak usia 17 tahun sejak
dijual oleh saudara-saudaranya, keluar masuk penjara.... namun apa hasilnya
dari Yusuf yang mengalami didikan Tuhan, Yusuf tidak menaruh dendam di dalam
kehidupannya. Harusnya sebagai penguasa dia bisa menghancurkan keluarganya yang
telah menyakitinya. Namun Yusuf berkata bahwa dia bukan Tuhan, namun semuanya
karena Tuhan yang terlebih dahulu menempatkannya di Mesir.
Kejadian
50 : 15
(Kej 50:15) Ketika saudara-saudara Yusuf melihat, bahwa ayah mereka
telah mati, berkatalah mereka: "Boleh jadi Yusuf akan mendendam kita dan
membalaskan sepenuhnya kepada kita segala kejahatan yang telah kita lakukan
kepadanya."
Namun
Yusuf tidak menaruh dendam di dalam hatinya selama masa didikan Tuhan, keluar
masuk penjara, dijual, difitnah. Didikan Tuhan membawa kita menjadi orang yang
lembut hati, tidak membawa dendam dan mengampuni.
Samuel
sejak kecil sudah ada di bait Allah, dididik oleh imam Eli namun keluarga imam
Eli berantakan, tapi Samuel menjadi orang yang mendengar suara Tuhan. Mungkin
dia mengalami pengalaman yang tidak enak, dari anak-anak imam Eli sekalipun.
Tapi Samuel tetap tinggal di dalam bait Allah, dan tetap menghormati imam Eli
sebagai mentornya. Samuel yang mungkin melihat lingkungannya tidak kondusif,
membuat dia tidak tumbuh, namun Samuel tetap di bait Allah, pengalaman Samuel
ini berbicara tentang dedikasi - integritas.
Mungkin
ada di antara kita yang ke gereja berkeluh kesah, hanya bisa mengkritik gereja
saja. Mari bapak ibu sekalian dan anak-anak muda, yang mungkin pernah
berkomentar bahwa tempat ini kita tidak bisa bertumbuh, namun mari kita ubah
pola pikir kita bahwa Tuhan punya jalan bagi kita di tempat ini, membawa
perubahan bagi diri kita pribadi. Mari kita datang mencari Tuhan, bukan buat
gereja, bukan buat gembala melainkan diri kita sendiri yang fokus mencari Tuhan
secara pribadi.
Tokoh
ke-empat, Daud yang mengalami didikan di padang rumput ketika dia harus menjaga
kambing domba yang hanya beberapa ekor milik bapanya, namun Daud tetap
bertanggungjawab menjaga dan menggembalakan kambing dombanya, tetap bermain
kecapi bahkan sampai mau ditombak oleh Saul sekalipun.
Setiap
kita pasti punya hal-hal yang Tuhan perbuat dalam hidup kita, menjadi seorang
yang tangguh dan kuat menghadapi badai, lembah-lembah kelam, masa-masa sulit,
menjadi orang yang berdedikasi dan gampang memaafkan selama dalam didikan
Tuhan.
Amsal 19
: 20
(Amz 19:20) Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya
engkau menjadi bijak di masa depan.
Jangan
lupa didikan yang kita terima bukan buat sekarang melainkan untuk masa depan
kita!!
Proses memang
tidak mengenakan dan tidak menyenangkan namun manfaat nya sangat berharga bagi
kita.
Titus 2
: 12
(Tit 2:12) Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan
keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah
di dalam dunia sekarang ini
Ini
tujuan Allah dalam mendidik kita di dunia ini, agar kita hidup bijaksana, adil
dan beribadah. Jangan menjadi orang fasik yang diperumpamakan sebagai sekam
yang mudah terbakar dan habis lenyap. Tuhan mengajarkan kita dari Titus ini
supaya kita meninggalkan keinginan-keinginan duniawi, kedagingan kita,
keserakahan, hidup bijaksana, dan hasilnya dapat kita rasakan di masa depan.
Kita
tidak ngotot dengan keinginan kita, karena semua yang kita perlukan datangnya
dari Tuhan yang mencukupkan.
Ada
ilustrasi soal bijaksana, ada 2 orang murid yang berdebat dan hampir bertengkar
soal hitung-hitungan soal 3 X 7 , murid yang pintar mengatakan hasilnya 21,
namun murid yang bodoh mengatakan 27. Akhirnya si murid pintar mengadu kepada
gurunya, bahkan sampai si murid pintar sampai mengancam kalau sampai salah
cambuklah saya. Kalau si bodoh bilang silakan potong leher saya. Akhirnya si
guru memutuskan nilai 27 yang benar, dan akhirnya si pintar dicambuk. Setelah
dicambuk si pintar bertanya lagi pada gurunya memang benar 27 ? Si guru berkata
yang benar 21 namun apalah gunanya berdebat dengan orang bodoh. Sebab kalau
saya mengatakan 21 yang benar maka putus lah kepala si bodoh!
Kalau
kita sudah mengalami didikan, lembah kelam, air mata, TENANG lah karena didikan
ini dipakai Tuhan untuk menjadikan kita menjadi SERUPA dengan KRISTUS.
Ibrani
12 : 11
(Ib 12:11) Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak
mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah
kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.
Preacher : Pdm. Joel
Steven Hizkia
Written by : ssr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar