Late Post - Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel, Minggu - 10 April 2022 pk. 08.00 WIB
Allah
Punya Rencana Indah dan luar biasa bagi saya dan saudara.
Saudara
kekasih di dalam Tuhan, seperti yang kita ketahui bahwa pandemi belum berakhir,
ditambah pertikaian perang antara Rusia dan Ukraina dengan dampak yang
mempengaruhi kehidupan ekonomi kita, kebutuhan ekonomi yang terus bertambah,
harga harga yang meningkat.
Seperti
yang disaksikan dalam acara doa pagi tadi oleh ibu Veronika di mana suami yang
sudah tidak bekerja, banyak masalah yang dihadapi namun Tuhan tetap menuntun
dia menghadapi satu persatu masalah yang dihadapi.
Demikian
juga dengan bapak William yang menghadapi masalah kesehatannya, namun dengan
penyertaan Tuhan, dia dapat menghadapi masalah kesehatannya.
Mazmur
34 : 20, "Kemalangan
orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu."
Pada
II Raja-raja 4 : 8-37,
"Pada
suatu hari Elisa pergi ke Sunem. Di sana tinggal seorang perempuan kaya yang
mengundang dia makan. Dan seberapa kali ia dalam perjalanan, singgahlah ia ke
sana untuk makan."
Perempuan
Sunem ini bukan anak Tuhan loh, namun dia masih mau memberikan apa yang dia
miliki kepada Elisa yang tidak dikenalnya. Apakah di jaman sekarang ini ada
seseorang seperti perempuan Sunem ini??
Demikian
juga tantangan hidup bagi orang percaya tidak akan pernah berakhir, namun Tuhan
selalu memberikan jalan keluar. Seperti halnya perempuan Sunem ini yang tidak
percaya Allah, namun Elisa menubuatkan bahwa dia akan memiliki anak 1 tahun
kemudian. Ketika anaknya lahir, dan bertumbuh, tak lama anak tersebut
meninggal, tapi perempuan Sunem itu tetap tenang, dia tidak menggerutu
atau menyalahkan Elisa atau siapapun. Baiklah kita belajar dari perempuan Sunem
tersebut yang tetap tinggal tenang dalam menghadapi kesulitan/ masalah besar
yang tampaknya tidak bisa diatasi, sikap hati seperti inilah yang dikehendaki
Tuhan pada kita anak-anak Tuhan.
Pada
ayat ke-26, perempuan Sunem itu menyatakan imannya kepada hamba Allah bahwa
anaknya tidak akan mati. Ingat apa yang kita katakan itu menunjukkan iman kita
kepada Tuhan, sehingga kita harus berhati hati dalam berkata-kata.
Berbahagialah
orang yang menaruh harapannya pada Tuhan seperti yang dikatakan oleh pemazmur.
Lukas
1 : 37, Markus 9 : 23, Tidak ada yang mustahil bagi Allah dan tidak ada yang
mustahil bagi orang percaya !!
Hal
kedua, Melakukan dengan hati - Yohanes 9 :1, 6-9
Apakah
saudara ada hati yang khusus dan percaya kepada Tuhan?
Ketika
dia membuka mata nya, dia menyembah Tuhan Yesus. Apakah sikap hati dan tindakan
seperti itu? Kapan pertama kali kita melakukan hal tersebut dan menyembah
Tuhan. Orang yang jatuh cinta pun akan menunjukkan sikapnya kepada kekasih
hatinya yang mendalam dan penuh kesungguhan, namun demikian juga sikap hati
kita kepada Tuhan. Berdoa yang sungguh-sungguh dan menunjukkan ekspresi kita
yang jujur di hadapan Tuhan. Tuhan pasti senang ketika kita beribadah dengan
sepenuh hati, sikap, ekspresi kita.
Tetap
percaya berarti melakukan firman Tuhan dengan bersungguh-sungguh.
Hal
berikutnya adalah Berserah Kepada Tuhan, Mazmur 37 : 5, "Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan
percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;"
Berserah
lebih ke arah menyatakan tindakan iman agar kehidupan kita bisa sesuai dengan
kehendak Tuhan.
Sebagai
manusia kita cenderung mengandalkan kekuatan kita sendiri daripada mengandalkan
Tuhan. Seperti tanah liat yang hanya bisa berserah dan percaya kepada
penjunannya.
Ada
ilustrasi, sebuah peristiwa perang di mana ada seorang prajurit yang tersesat
dan terpisah dari teman-temannya, musuh mulai menyisir tempat demi tempat,
sehingga prajurit tersebut berusaha merayap ke atas bukit dan bersembunyi di
dalam gua.
Kemudian
dia berdoa dan berserah pada Tuhan agar Tuhan memberikan perlindungan baginya
dari musuh yang terus menyisir menuju ke lokasi persembunyiannya.
Kemudian
dia berbaring bersembunyi, mendengar suara-suara musuh mendekat. Dia melihat
ada seekor laba-laba yang mulai menganyam jaring-jaring nya secara bertahap.
Padahal yang dia harapkan adalah benteng yang kuat. Namun tidak lama kemudian
pasukan musuh berpaling menjauh dari lokasi gua persembunyiannya. Ternyata
jaring laba-laba yang sederhana memberikan petunjuk bahwa tidak mungkin ada
orang yang masuk tanpa merusak jaring laba-laba.
Hal
sederhana yang Tuhan lakukan dan rancangkan pada kita diberikan secara spesifik
bagi kita pribadi demi pribadi.
MEMEGANG
JANJI Tuhan, ini yang kita butuhkan. Mari kita baca Mazmur 119 : 140, "JanjiMu sangan teruji, dan hambaMu
mencintainya."
Jangan
meragukan janji Tuhan. Walau janji manusia tidak dapat diandalkan.
Firman
Tuhan berkata Tuhan tidak pernah lalai kepada janji Nya.
Janji
Tuhan itu janji yang Murni (Mazmur 12 : 7)
Kuasa
Tuhan yang mampu menolong Anda dan saya, sikap itulah yang harus kita tunjukkan
pada Tuhan, bukan pada orang lain. Dan terus kita nanti nantikan janji Tuhan.
Bahwa
Allahku akan memenuhi segala kebutuhan dan keperluan kita di dalam Tuhan Yesus
Kristus.
Sekalipun
aku berjalan dalam lembah kekelaman, gadaMu dan tongkatMu itulah yang menghibur
aku.
Aku
siap sedia melaksanakan firman Tuhan (Yeremia 1 :12)
Kejadian
15 : 5, Tuhan berjanji akan membuat keturunan Abraham seperti bintang di
langit. Dan Abraham tetap percaya kepada Tuhan, imannya tidak menjadi lemah
walau usianya sudah di atas 100 tahun, dan rahim Sara sudah tertutup, secara
mata manusia hati Abraham sukar untuk mempercayainya. Namun Tuhan menggenapi
janjinya, sehingga Sara melahirkan Ishak.
Penantian
yang dijalani Abraham ini, bukan penantian yang mudah, perlu waktu bertahun
tahun menantikan kelahiran anaknya - Ishak.
Rahasianya,
Roma 4 : 20, terhadap janji Allah, dia tidak bimbang!!
Dalam
keadaan apapun kita akan tampil sebagai pemenang, jangan bimbang, Tuhan pasti
menyertai kita dan yakin bahwa Tuhan sanggup menggenapi setiap janjiNya.
Mungkin
banyak pertanyaan demi pertanyaan yang dapat menggoyahkan iman percaya Abraham
selama penantiannya, namun imannya tetap tidak bimbang.
Jangan
karena keadaan kita menjadi lemah, logika kita meninggalkan setiap janji Tuhan.
Apa
yang tidak pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan timbul di dalam
hati, itulah iman yang membuat kita tetap setia menanti janji Tuhan.
Dari kisah wanita Sunem dan Abraham adalah kita
tetap percaya dan berharap kepada Tuhan. Melakukan dengan sikap hati yang benar
dan berserah pada Tuhan. Pegang janji Tuhan dan tidak bimbang !!!!
Preacher
: Pdm. Kol CAJ. DR. Hosea
Bambang S.A, S.H, M.A, M.Th, Ph.D
written
by : ssr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar