Late Post - Ibadah Raya GBIS BK - Minggu, 29 Januari 2023
Lukas 8 : 40 - 56,
"Iman Yairus"
Tuhan Yesus
membangkitkan anak Yairus & menyembuhkan seorang perempuan yang sakit
perdarahan.
Pagi hari ini kita mau
belajar bersama-sama firman Tuhan. Siapa sih Yairus itu, 2 minggu lalu, Pdt.
Bambang bercerita dari segi perempuan sakit perdarahan. Pada saat kejadian
tersebut berada di Galilea, berbahasa Ibrani, Yairus adalah seorang pemimpin di
Sinagog Galilea.
Latar belakang kisah
ini, dalam perikop ini ada 2 kisah yang jarang ditemui di perikop-perikop
lainnya yang rata-rata membahas 1 perumpamaan saja.
12 tahun perempuan
sakit perdarahan, 12 tahun usia anak Yairus dan ada 12 murid Yesus yang sedang
mengikuti Yesus. Kita tidak membahas persamaan angka 12 tersebut.
Nama Yairus disebut
dalam kita Markus dan Lukas, di kitab Matius tidak disebutkan nama Yairus,
hanya disebutkan kepala rumah ibadah.
Di Kitab Markus
dibahas lebih detil terkait Yairus, namun saat ini kita bahas dari sisi yang
tercatat di kitab Lukas. Yairus menjumpai Yesus setelah Yesus menyeberang danau
Galilea, ketika Yesus sampai di Galilea banyak orang menyambutNya dan
mengerumuniNya termasuk Yairus. Yairus adalah nama yang tidak terlalu populer,
termasuk saat ini di sekitar kita. Padahal arti nama Yairus adalah Yahwe!
Perempuan yang sakit
perdarahan walaupun namanya tidak disebut, namun sering dijadikan contoh iman
teladannya yang bisa kita tiru.
Ada 4 hal baik yang
dapat kita pelajari dari Yairus :
1. Yairus datang ke tempat yang tepat - Datang
pada Yesus!
Padahal
kondisi Yairus tidak dalam baik-baik saja, anaknya yang 12 tahun sedang sakit,
yang dicintai, dikasihinya, jadi dia pergi ikut berdesak-desakan mendekati
Yesus !! Ketika kita menghadapi masalah, kekurangan secara ekonomi, ketika anak
kita sakit atau lainnya, siapa yang kita cari terlebih dahulu!? Yairus tidak
mencari orang pintar, tidak mencari tabib, tidak mencari pertolongan lain,
dengan antusias dia berlari menemui Yesus, ketika dia bertemu Yesus, dia
mengutarakan kesulitannya.
2. Yairus datang dengan rendah hati.
Yairus datang dan
tersungkur di depan kaki Yesus, dia tidak berpangku tangan dan dengan arogan
memerintah Tuhan melainkan dengan sikap tersungkur merendahkan diri dan hatinya
di hadapan Tuhan Yesus. Mari kita datang pada Tuhan, ini saatnya kita datang
dengan rendah hati, memuji Tuhan, mengangkat tangan, memuji Tuhan dengan
segenap hati!! Ekspresikan hati, sikap dan hati kita di hadapan Tuhan.
Mari kita terus
memohon dan mencari Tuhan setiap saat, tidak saat kita dalam kesulitan apapun!!
Jangan memiliki konsep, 'kan Tuhan tahu semua kesulitan kita tanpa kita ngomong
pada Tuhan!!"
Memang Tuhan tahu
segalanya, namun DIA juga mau kita seperti halnya anak-anak yang memohon kepada
orang tuanya, dengan memperkatakannya kepada Tuhan dengan rendah hati.
3. Yairus SABAR
Dalam perjalanan
menuju ke rumah Yairus, rombongan Tuhan Yesus dihentikan oleh perbuatan iman
perempuan yang sakit perdarahan yang menjamah jumbai (ujung) jubah Tuhan Yesus,
sehingga Tuhan Yesus merasakan ada kuasa yang keluar dari darinNya. Lalu Tuhan
Yesus memberikan perhatian pada perempuan yang sakit perdarahan. Ini adalah
kisah di dalam kisah yang terjadi dalam perjalanan Tuhan menuju ke rumah
Yairus.
Memang awalnya tidak
ada yang mengaku ketika Tuhan Yesus bertanya pertama kalinya, "Siapa yang
menjamah Aku." Berarti saat ini ada drama - mujizat yang terjadi secara
spontan yang terjadi sesaat perempuan yang sakit perdarahan tersebut sampai
mengaku dengan gemetar di hadapan Tuhan Yesus.
Padahal saat itu di
jamannya terjadi peraturan bahwa perempuan yang sedang haid tidak boleh
memunculkan dirinya dan menajiskan orang-orang di sekitarnya. Sehingga
perempuan tersebut dalam kondisi ketakutan dan gemetar saat mengakui
perbuatannya.
Namun sikap Tuhan
Yesus malah menegaskan bahwa penyakit sudah sembuh!
Bagaimana dengan sikap
Yairus? Yang mungkin secara manusia normal ingin duluan dilayani, namun Yairus
tidak mengeluarkan sepatah katapun, padahal dia sudah duluan meminta
permohonannya. Dia sabar menanti pertolongan Tuhan bagi anaknya. Dia sabar
menunggu proses demi proses....
Mari kita tetap datang
kepada Tuhan!! Sabar dan sabar menanti pertolongan Tuhan.
4. Yairus tetap percaya
Ketika datang seorang
dari kediaman Yairus yang memberikan kabar bahwa anak Yairus sudah mati. Namun
Tuhan Yesus menegaskan pada Yairus, "anakmu tidak mati dan akan
selamat!"
Tuhan Yesus berikutnya
menegaskan kembali saat tiba di rumah Yairus, di mana semua orang berkumpul di
rumah Yairus dan tahu bahwa anak Yairus sudah mati, bahwa anak Yairus sedang
tidur!!
Mungkin dari sisi
pandang manusia, harusnya kalau Tuhan Yesus buru-buru datang ke rumah Yairus,
tidak dihalangi oleh perempuan sakit perdarahan pasti anak Yairus dapat
diselamatkan!! Namun Yairus tidak berpikir untuk mencari-cari kesalahan apapun.
Yairus tetap diam dan mengikuti apa yang Tuhan mau, tetap mengikuti proses demi
proses yang sedang Tuhan kerjakan, sehingga iman Yairus terus meningkat.
Berhasil tidak hanya dalam materi tetapi berhasil dalam perjalanan hidupnya.
Demikian pula dengan
kita umat Tuhan, anak-anak Tuhan yang dengan rendah hati datang kepada Tuhan
Yesus sebagai sikap hati yang tepat dan sabar serta terus percaya bahwa Tuhan
sanggup melakukan hal-hal yang tidak pernah kita pikirkan!!!
Preacher : Pdm.
Rachelia Djuwani, S.Th
Written by : ssr