Late Post - Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel Minggu, 27 Maret 2022, pk. 08.00 WIB
Mari kita baca,
Kisah Para Rasul 6 : 1-10,
1 Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari.
2 Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan firman Allah untuk melayani meja.
3 Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu,
4 dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman."
5 Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia.
6Mereka itu dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itu pun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka.
7Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.
8Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak.
9Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini — anggota-anggota jemaat itu adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria — bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus,
10tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.
Firman Tuhan mencatat
bahwa gereja dilahirkan terjadi pencurahan Roh Kudus, di mana terjadi 3000
orang bertobat dan percaya Tuhan Yesus, gereja berkembang, jemaat bertambah,
namun pelayannya sedikit, sehingga terkesan pelayanan para Rasul tidak
maksimal. Sehingga para Rasul memilih diaken, adalah orang-orang yang
dipercaya, sehingga terpilih Stefanus.
Stefanus, awalnya
melakukan pelayanan meja, sederhana, memberi makanan kepada janda-janda, dan
karena pengertiannya akan firman Tuhan, dia pun melakukan pelayanan mendoakan
orang dan terjadi kesembuhan karena kuasa Tuhan.
Kalau kita mencari
Tuhan, kita akan "dipaksa" untuk melakukan pelayanan yang terbaik,
menjadi teladan seperti yang dilakukan Stefanus, rela melakukan pelayanan,
menyerahkan hidupnya, dan memilki karakter yang baik.
Matius 7 : 22-23,
22Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
23Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Jangan sampai apapun
yang sudah kita lakukan dalam pelayanan kita, kita tidak dianggap oleh Tuhan
Yesus.
Lucifer, malaikat yang
jago dalam main musik, pemimpin paduan suara malaikat, namun dia tidak punya
karakter seperti Yesus, dia menjadi sombong dan menjadi musuhnya Allah.
Jangan kita terlihat
alim namun di luar gereja kita sangat lalim, di gereja kita tampak saleh tapi
di luar gereja kita pembohong.
Stefanus dipilih
karena penuh Roh dan hikman, memiliki karakter.
Kisah para Rasul 1 :
8,
Tetapi
kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan
menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke
ujung bumi."
Dengan memiliki
karakter yang baik dan dipenuhi oleh Roh Kudus dan penuh hikmat maka kita akan
dapat melakukan pelayanan Tuhan dengan lebih dahsyat.
Stefanus dicatat di
dalam Alkitab, dia melakukan banyak mujizat karena hasil pekerjaan dan kuasa
Roh Kudus. Oleh karena itu kita harus menjaga kondisi hati, karakter kita.
Belum lama ini di
Tiongkok, terjadi KKR, ada seorang nenek yang dengan iman yang sederhana
mengusir roh jahat dengan bahasa yang biasa dan sederhana, bukan karena
teriakan yang membuat setan takut, namun setan takut karena ada namaYesus
Kristus yang berkuasa, akan menjadikan kata kata yang penuh kuasa.
Stefanus penuh dengan
Iman! Stefanus memiliki kriteria sebagai pelayan Tuhan yang sejati, tidak
goncang dengan badai yang menghadang karena dia yakin Tuhan akan memberikan
pertolongan dan menyertainya serta memberi kemenangan kepadanya, demikian pula
kita sebagai pelayan Tuhan. Dengan percaya kepada Tuhan. Karena firman Kristus,
membentuk iman kita!!
Orang yang penuh
dengan iman, dalam menghadapi berbagai persoalan menjadi seorang yang sangat
optimis.
Ingat kisah 12
pengintai, hanya 2 orang yang memberikan pernyataan yang optimis!!
Stefanus penuh dengan
hikmat dan Firman Allah !
Kisah Para Rasul 6 :
8-9, tidak ada seorang pun yang menyamai hikmat yang dimiliki Stefanus.
Semestinya kita semua memiliki hikmat yang sama yang dimiliki Stefanus yang
berasalkan dari firman Tuhan dan Roh Kudus yang mengingatkan kita tatkala kita
menghadapi berbagai persoalan.
Stefanus memiliki hati
yang penuh pengampunan!!
Stefanus mengampuni
orang-orang yang menghakimi dia dan berdoa pada Tuhan Yesus untuk mengampuni
orang yang sedang menghakiminya dan dia tidak memiliki dendam.
Konsep manusia, kamu
baik maka saya akan baik sama kamu. Kamu jahat sama saya maka saya akan jahat
padamu.
Di saat sekarang ini,
saudara kandung pun dapat menjadi jahat pada kita, menyakiti kita, seperti
halnya yang telah dialami oleh Tuhan Yesus yang sudah menunjukkan teladanNya
terlebih dahulu pada kita saat DIA mengalami penderitaan sampai penyaliban di
kayu Salib, DIA Mengampuni orang yang menyiksaNya, memfitnahNya!!
Kita harus Rela
Menderita karena Kristus.
Kisah 7 : 58-59, saat
saat Stefanus menderita dihakimi orang orang hendak membunuhnya. Sampai sejauh
mana kita rela menderita karena Kristus. Stefanus sampai mati pun tetap tidak
menyangkal Tuhan, dia tetap setia sampai mati.
Dengan rela menderita
karena Kristus dalam setiap pelayanan yang kita lakukan, adalah suatu hal yang
harus kita jalani dan alami. Jangan berharap pelayanan kita akan dilihat dan
dinilai oleh manusia, ingatlah pelayanan yang kita lakukan adalah untuk Tuhan
kita Yesus Kristus.
Kisah 7 :
55, "Tetapi Stefanus, yang penuh
dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus
berdiri di sebelah kanan Allah."
Pasti kita ingin
mengalami seperti Stefanus, di mana Tuhan Yesus menghargai Stefanus sehingga
Stefanus dapat melihat kemuliaan Allah dan Tuhan Yesus yang berdiri di sebelah
kanan Allah untuk memberikan kepadanya mahkota kehidupan.
Persekutuan dengan
Tuhan segala jerih payah kita tidak akan sia-sia.
Mari kita melayani
Tuhan dengan segenap hati, menjadi pelayan Tuhan!!
Bagi yang sudah
melayani, jangan bersungut-sungut, layani dengan kemurnian hati yang tulus
hanya untuk melayani dan menyenangkan hati Tuhan.
Preacher : Pdm. Kol CAJ. DR. Hosea Bambang S.A, M.A, Ph.D