Ibadah Raya GBIS BK, Minggu - 8 Mei 2022, pk. 08.00 WIB
Kita bisa hadir pada
pagi hari ini, ini semua kemurahan Tuhan. Kita sudah mulai memasuki minggu
kedua bulan Mei di tahun 2022.
Hari ini merupakan
hari Palang Merah Internasional. PMI - Indonesia itu seringkali dikonotasikan
dengan darah. Siapa sih yang tidak perlu darah? Darah Tuhan Yesus yang tercurah
di bukit Kalvari memberikan penebusan bagi kita semua. Darah DIA akan
menyembuhkan kita, memulihkan kita dan menguatkan kita, seperti lirik lagu
"Ada Kuasa Dalam DarahNya."
Kita akan belajar dari
tokoh Alkitab yang fenomenal, dan sering kita kenal kisahnya.
Ketika orang mengalami
perjumpaan dengan Tuhan dan mengubah hidupnya. Perjumpaan pribadi dia mengubah
seluruh kehidupannya.
SIMON Petrus ! Dia
sosok murid Yesus yang paling banyak disebut di Alkitab. Seorang Nelayan,
hidupnya yang kasar, dan suka meledak-ledak, tidak suka meniru sikap orang
lain, oleh karena itu kepemimpinannya menjadi ciri khasnya, oleh karena itu dia
disebut "anak-anak guruh".
Nama Petrus sebagai
batu karang! Petrus meninggalkan jalanya, pekerjaan, penghasilan, meninggalkan
orang tua dan mertuanya demi mengikuti Yesus. Berjalan di atas air menunjukkan
keinginannya untuk tetap bersama Yesus.
Petrus pula yang
berani memasuki kubur Yesus, dan pertemuannya dengan Tuhan Yesus di tepi
pantai. Bahkan Tuhan Yesus setelah kebangkitanNya menjumpai Petrus secara
pribadi untuk menggembalakan jemaatNya.
Petrus dikenal sebagai
Rasul di kalangan Yahudi, namun dia menjangkau orang-orang non Yahudi, dan dia
pula yang menggerakkan pelayanan menjangkau orang-orang non Yahudi.
I Petrus 1 : 2, "yaitu orang-orang yang
dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh,
supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih
karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu."
Surat pertama yang
ditulis oleh Petrus bahwa Tuhan memberikan keselamatan pada kita semua.
Kisah Para Rasul 2 :
14- 40, "22 Hai orang-orang Israel,
dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang
yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan
kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah
dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu."
"Yesus inilah
yang telah dibangkitkan Allah dan kami semua adalah saksi."
Mari kita buka Yohanes
21 : 15, "Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon
Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari
pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau
tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah
domba-domba-Ku." Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon,
anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya:
"Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus
kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." Kata Yesus
kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau
mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk
ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia
berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa
aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah
domba-domba-Ku."
Setelah kematian Tuhan
Yesus dan kebangkitanNya, bagi Petrus - Yesus itu adalah Rabbi, dan
Tuhan. Peristiwa demi peristiwa mujizat yang Petrus alami bersama Yesus,
menjadi modal bahwa Petrus mengalami "Kebangkitan" rohaninya.
Hal pertama supaya
kita bisa "membangkitkan" rohani orang lain adalah PERKATAAN yang Mampu MEMBANGKITKAN! Menghibur orang lain.
Perkataan bisa
meneguhkan, perkataan bisa membuat orang terluka, perkataan bisa membawa
sukacita.
Perkataan Tuhan Yesus
bertanya sampai tiga kali kepada Petrus, apakah engkau mengasihi Aku?
Petrus yang menjadi
sedih karena 3 kali Tuhan Yesus bertanya kepadanya, dan Tuhan Yesus tetap
menegaskan Petrus untuk menggembalakan domba dombaNya.
Kisah Para Rasul 2 :
41, "Orang-orang
yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah
mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa."
Perkataan Tuhan Yesus
mengubah hidup Petrus, menjadi bangkit, menjadi seorang Rasul Tuhan dan
menjangkau pertobatan 3000 orang!!
Kiranya kita yang
sudah dibangkitkan Tuhan, maka kita juga harus mampu "membangkitkan"
orang lain melalui perkataan kita, membangun iman sesama kita!!
Kita yang sudah
diampuni segala dosa-dosa kita, baiklah melalui perkataan kita mampu membawa
orang-orang kembali kepada Tuhan Yesus, perkataan yang membawa kesembuhan,
pemulihan dan kekuatan!!
Kisah Para Rasul 2 :
29, "Saudara-saudara,
aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa
kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburannya masih ada pada kita sampai hari
ini."
Petrus ini terkesan
cuek dan tidak peduli pada orang lain, tapi sebenarnya Petrus itu sangat peduli
dengan orang lain, tidak ada hal yang disembunyikan!
Hal kedua untuk kita
dapat "membangkitkan" orang lain selain Perkataan yang Membangkitkan!,
adalah PERHATIAN.
Yohanes 21 : 18, "Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan
engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi
tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan
membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
Pernyataan Tuhan Yesus
menunjukkan perhatian Tuhan kepada Petrus!! Dengan perhatian yang diberikan
Tuhan Yesus pada Petrus, menghasilkan hasil pelayanan Petrus - 3000 orang
dibaptis
Bagaimana kita mampu
meneguhkan iman orang, menjangkau orang lain kalau kita sendiri tidak memiliki
perhatian pada orang lain!?
Dengan memberi
perhatian, tidak hanya soal memberikan sesuatu, melainkan sapaan, pujian dan
lainnya.
Kita memberikan
perhatian dengan hati yang tulus, jangan ada kepura-puraan sedikitpun.
Bagian yang terakhir,
di ayat 32 dari Kisah Para Rasul 2, "Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang
hal itu kami semua adalah saksi.".
Hal yang ketiga,
diperlukan PERBUATAN ! Dengan perbuatan kita
dalam bentuk kesaksian, mulai dari kehidupan rohani kita yang diperbaharui,
menjadi teladan, menjadi contoh bagi keluarga kita, anak kita, pasangan kita,
dengan demikian hidup kita menjadi SAKSI bagi orang di sekitar kita.
Mari kita BERSAKSI
TERUS sampai TUHAN DATANG!!
Matius 28 : 19 -
20, "Karena itu
pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa
dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang
telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa
sampai kepada akhir zaman."
Inilah Amanat Agung yang Tuhan berikan pada kita semua!! Mari
kita jadi SAKSI sampai Tuhan datang!!
Preacher : Pdt. Dr. Martin Lukas Winarto, MA, M.Th., D.Min, D.Ed
Written by ssr