Late Post - Ibadah Raya GBIS BK, Minggu - 28 Agustus 2022
Mari kita buka Kitab Ulangan 30 : 15 - 16, "15
Ingatlah, aku
menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan
kecelakaan,
16
karena pada hari
ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup
menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan
peraturan-Nya, supaya engkau hidup dan bertambah banyak dan diberkati oleh
TUHAN, Allahmu, di negeri ke mana engkau masuk untuk mendudukinya."
Ada
suatu lagu yang mengatakan, bahwa hidup ini adalah kesempatan. Sehingga hidup
ini adalah pilihan, tapi pilihannya apa? Mungkin pilihan tentang studi,
pekerjaan - militer, usaha, wirausaha atau pilihan terkait domisili yang di
Tangerang, Jakarta.
Nah yang paling utama
adalah pilihan kita akan memilih Tuhan atau dunia?
Di
bulan Agustus ini, kita merayakan kemerdekaan. Gereja memang tidak merayakan
secara khusus acara kemerdekaan, namun kita bersyukur tinggal di Indonesia yang
mengalami kemerdekaan, hidup dengan 2 iklim, dengan iklim yang nyaman di mana
kita dilahirkan dan ditempatkan menjadi orang Indonesia.
Mari kita simak syair
lagu Indonesia Tanah Air Beta
Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Selalu dipuja-puja bangsa
Disana, tempat lahir beta
Dibuai, dibesarkan bunda
Tempat berlindung dihari tua
Tempat akhir menutup mata
Kita beryukur kita ditempatkan tinggal di tanah air Indonesia, sedangkan
di negara negara lain penuh dengan konflik dan peperangan.
Kita sebagai orang
Kristen yang mungkin karena generasi orang tua kita Kristen, lalu kita otomatis
menjadi Kristen, namun pilihan memilih Tuhan atau dunia tetap menjadi yang
menjadi utama.
Dengan menjadi Kristen
hanya karena kita anak dari orang tua Kristen, maka jangan berhenti di situ
saja, hanya akan menjadi seorang Kristen yang semu.
Bila kita salah
memilih maka kita akan menerima kesalahan yang fatal dan kesalahan itu akan
bertambah besar dari hari ke hari.
Dalam kehidupan kita
tidak jarang berbuat salah memilih, namun waktu tidak dapat diputar ulang,
sehingga kita harus hati-hati.
Bila kita melatih diri
kita dengan keras, berjuang dengan keras, menghadapi berbagai tekanan di luar
sana tidak akan mudah membuat kita menjadi goyah dalam menghadapi tekanan.
Kita akan belajar contoh teladan tokoh Alkitab.
Adam dan Hawa jatuh
dalam dosa karena salah memilih. Sehingga Adam dan Hawa dibuang Tuhan dari
Taman Eden. Taman Eden ada di bumi. Namun kisah Adam dan Hawa tidak sampai di
sini saja, sampai saat sekarang semua orang harus bekerja keras, perempuan
harus sakit bersalin.
Abraham yang dikenal sebagai orang percaya, namun Abraham dan Sara tidak
sabar menanti anak yang dijanjikan Tuhan, sehingga mengambil Hagar menjadi
istri kedua, dan melahirkan Ismael. Sehingga sampai saat ini terjadi
pertentangan dengan keturunan Ismael. Tentang siapa yang akan dikorbankan,
Ishak atau Ismael, walaupun yang dikorbankan adalah DOMBA!
Esau, yang salah
membuat keputusan sehingga karena kondisi rasa lapar, dan tidak berpikir
panjang dengan menjual hak kesulungannya dengan roti dan kacang merah.
Hati-hati ketika kita lapar dan orang menawarkan sesuatu makanan!! Pada
akhirnya Esau menyesali keputusannya.
Dan
ketika kita mengambil keputusan pasti akan ada konsekuensinya. Mungkin akan
muncul kesulitan atau tantangan demi tantangan yang baru. Jangan lupa bila kita
setia akan perkara perkara kecil maka kita akan setia pada perkara perkara
besar.
Dan kita tahu bahwa
Tuhan kita adalah Allah yang hidup, yang kasihNya tidak bekesudahan, dan
kuasaNya tidak terbatas.
Maka dalam ketidakhadiran Tuhan, Tuhan memberikan upah, IA akan
membalaskan semuanya. Dia akan membalaskan semuanya, apa yang ditabur itu pula
yang akan dituai - Wahtu 22 : 12 ," Ia memberikan upah kepada setiap orang
menurut perbuatannya." dan Galatia 6 : 7, " Jangan Sesat! Allah tidak
membiarkan diriNya dipermainkan, Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang
akan dituainya."
Marilah kita bersyukur
tinggal di Indonesia, bila kita ada di Ukraina pasti kita semua berada dalam
kondisi perang.
Yunus adalah salah
satu dari bagian kitab nabi nabi kecil. Yunus 1 : 1-3,"1 Datanglah
firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian:
2
"Bangunlah,
pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena
kejahatannya telah sampai kepada-Ku."
3
Tetapi Yunus
bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke
Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia
membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama
dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN."
Sikap Yunus malah
melarikan diri menjauh dari Tuhan. Namun bagaimana dengan sikap kita kepada
Tuhan yang dalam keseharian menjauh dari Tuhan, bila kita tidak mencari Tuhan
dalam saat teduh, membaca firman Tuhan, berdoa!
Mari kita terus setia
dalam berdoa dan saat teduh, walau kita lelah/ mengantuk, ingat! Siapa yang
dapat menjamin kita akan dapat bangun besok pagi??!
Keluaran 4 : 11 - 13,
kita mesti merespon seperti yang dilakukan Musa. Musa (Lahir di Mesir - 1527
SM) meninggal di Gunung Nebo - Dataran Moab, tepi timur Sungai Yordan - 1407 SM
pada umur 120 tahun.
Kehidupan Musa selama 80 tahun berbagai topan badai kehidupan menghantam
Musa bahkan sampai terancam mati dan dikejar kejar karena tindakannya membunuh
orang, Tuhan membentuk Musa, untuk siap dipakai Tuhan. Namun Musa sempat
berkata kepada Tuhan untuk kirim orang lain saja.
Mari kita pikirkan andaikan Tuhan yang meminta langsung kepada kita untuk
mau diutus melayani Tuhan?! Apakah kita akan berkata pada Tuhan seperti yang
dikatakan Musa? Semua yang Tuhan tanyakan bukan hanya untuk kepentingan
Tuhan saja melainkan untuk kepentingan dan kebaikan kita untuk hidup semakin
berkenan di hadapan Tuhan. Kita harus merespon panggilan Tuhan dengan
berapi-api.
Nabi Yesaya dipanggil
Tuhan (Yesaya 6 : 8). Nabi Yesaya diberi tugas oleh Tuhan dan beginilah respon
Nabi Yesaya, "Ini aku Tuhan,
utuslah aku!" Yesaya tidak
bertanya Tuhan apa detil tugas yang dimintaNya?
Apakah kita akan
merespon seperti Yesaya? Atau seperti Musa yang merespon dengan banyak alasan
ketidakmampuannya?? Atau seperti Yunus yang melarikan diri menghindari dan
menjauh dari Tuhan?
Jangan sia siakan
pelayanan kita kepada Tuhan!
God does not call the qualified, He qualities the called."
Tuhan tidak memanggil orang-orang hebat yang memenuhi syarat. Dia
memanggil orang yang mau memenuhi panggilanNya!
Dan Tuhan akan
memberikan kemampuan pada kita pada saat kita membutuhkannya. Tuhan tidak akan
meninggalkan kita dan memperlengkapi kita untuk menuntaskan tugas yang
diberrikannya
"Berjuanglah
untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu :
Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. " Lukas
13 : 24.
Seorang Mahatma Gandhi
yang tidak percaya pada Tuhan Yesus menegur orang-orang Kristen untuk bersikap
dan bertindak seperti yang diteladani oleh Tuhan Yesus.
Demikian juga Marthin
Luther mengkritik Kekristenan untuk kembali kepada ajaran Firman Tuhan.
Mengikuti Kristus
harus berani membayar harga, seperti yang dikhotbahkan Tuhan Yesus di Bukit -
Matius 5.
HIDUP INI ADALAH
PILIHAN - HIDUP INI ADALAH KESEMPATAN.
Jangan berkompromi,
kita harus tetap menjadi pelayan-pelayan Tuhan. Apapun keputusan yang kita
ambil akan berdampak pada kekekalan. Kita harus tegas dan jangan melakukan
tindakan kompromi dengan dunia.
Ingat firman Tuhan,
"Aku akan memuntahkanmu apabila kamu suam suam kuku, tidak dingin atau
tidak panas!!"
Pilihannya hanya ada
dua : TUHAN atau DUNIA!
Preacher : Pdm. Kol CAJ. DR. Hosea Bambang S.A, S.H, M.A, M.Th,
Ph.D
Written
by : ssr