Firman Tuhan pagi ini disampaikan oleh bapak Gembala Pdt. Prof. Dr. Richard B. Gunawan, D.D.PC.
Sepanjang minggu banyak percobaan dan berkat yang kita telah hadapi tanpa kita mengerti apa yang menjadi maksud Tuhan, namun kita tetap berpengharapan di dalam Tuhan. Mari kita baca Kisah Para Rasul 25 : 1-12
- (Kis 25:1) Tiga hari sesudah tiba di propinsi itu berangkatlah Festus dari Kaisarea ke Yerusalem.
- (Kis 25:2) Di situ imam-imam kepala dan orang-orang Yahudi yang terkemuka datang menghadap dia dan menyampaikan dakwaan terhadap Paulus.
- (Kis 25:3) Kepadanya mereka meminta suatu anugerah, yang merugikan Paulus, yaitu untuk menyuruh Paulus datang ke Yerusalem. Sebab mereka sedang membuat rencana untuk membunuh dia di tengah jalan.
- (Kis 25:4) Tetapi Festus menjawab, bahwa Paulus tetap ditahan di Kaisarea dan bahwa ia sendiri bermaksud untuk segera kembali ke sana.
- (Kis 25:5) Katanya: "Karena itu baiklah orang-orang yang berwewenang di antara kamu turut ke sana bersama-sama dengan aku dan mengajukan dakwaan terhadap dia, jika ada kesalahannya."
- (Kis 25:6) Festus tinggal tidak lebih dari pada delapan atau sepuluh hari di Yerusalem. Sesudah itu ia pulang ke Kaisarea. Pada keesokan harinya ia mengadakan sidang pengadilan, dan menyuruh menghadapkan Paulus.
- (Kis 25:7) Sesudah Paulus tiba di situ, semua orang Yahudi yang datang dari Yerusalem berdiri mengelilinginya dan mereka mengemukakan banyak tuduhan berat terhadap dia yang tidak dapat mereka buktikan.
- (Kis 25:8) Sebaliknya Paulus membela diri, katanya: "Aku sedikitpun tidak bersalah, baik terhadap hukum Taurat orang Yahudi maupun terhadap Bait Allah atau terhadap Kaisar."
- (Kis 25:9) Tetapi Festus yang hendak mengambil hati orang Yahudi, menjawab Paulus, katanya: "Apakah engkau bersedia pergi ke Yerusalem, supaya engkau dihakimi di sana di hadapanku tentang perkara ini?"
- (Kis 25:10) Tetapi kata Paulus: "Aku sekarang berdiri di sini di hadapan pengadilan Kaisar dan di sinilah aku harus dihakimi. Seperti engkau sendiri tahu benar-benar, sedikitpun aku tidak berbuat salah terhadap orang Yahudi.
- (Kis 25:11) Jadi, jika aku benar-benar bersalah dan berbuat sesuatu kejahatan yang setimpal dengan hukuman mati, aku rela mati, tetapi, jika apa yang mereka tuduhkan itu terhadap aku ternyata tidak benar, tidak ada seorangpun yang berhak menyerahkan aku sebagai suatu anugerah kepada mereka. Aku naik banding kepada Kaisar!"
- (Kis 25:12) Setelah berunding dengan anggota-anggota pengadilan, Festus menjawab: "Engkau telah naik banding kepada Kaisar, jadi engkau harus pergi menghadap Kaisar."
Tema pada pagi hari ini, "Anugerah yang Merugikan." Tampak tema ini tidak menyenangkan bagi kita, tapi ini merupakan keadaan realita yang kita alami saat ini. Bila kita berbicara soal Anugerah, tidak ada anugerah yang berkonotasi negatif, melainkan positif, diberikan karena menghasilkan sesuatu atau mendapatkan nama baik bagi bangsa misalnya. Di sini kita melihat dari perikop ini, justru kita menjumpai kalimat yang membingungkan disebut "Anugerah yang merugikan."
Jangan kita terpaku pada hal-hal yang membingungkan ini. Kita dalam meminta anugerah kepada Tuhan misalnya berdoa agar menghukum musuh-musuh kita, jangan lupa pembalasan adalah hak Allah dan tidak boleh berdoa untuk mendatangkan hal-hal yang jahat pada orang lain. Baiklah kita memiliki pikiran yang bersih tidak negatif berprasangka pada orang lain.
Hal pertama, terjadi karena tidak adanya pengertian terhadap firman Tuhan, ketidakpengertian akan firman Tuhan karena kita penuh dengan emosi, meledak-ledak, tidak bisa menahan diri, langsung membalas orang yang telah merugikan kita. Dengan mengerti firman Tuhan, yang perlu kita pikirkan bukanlah bagaimana Tuhan membalas/memukul musuh-musuh kita melainkan hal yang terpenting adalah bagaimana kita tetap mengasihi orang yang menyakiti kita. Pusatkanlah pikiran dan hati kita pada firman, yang mampu mengubah kita dengan dahsyat.
Banyak orang jahat yang merancangkan hal-hal yang jahat di sekitar kita mulai dari latar belakang ekonomi, atau memang sudah berprofesi dalam tindakan kejahatan dalam pikiran mereka sendiri. Oleh karena itu Tuhan Yesus berdoa kepada Allah untuk mengampuni orang-orang yang telah menyerahkan diriNya dan menyiksa diriNya karena mereka tidak mengetahui apa yang mereka sedang lakukan. Firman Tuhan bisa mengubah hati orang, menuntun dalam setiap jalan hidup kita, semuanya indah ketika kita melakukan firman Tuhan, kita tidak tahu apa yang menjadi rencana Tuhan.
Seperti menantu saya yang sedang bergumul ketika harus mencari tempat ibadah bagi jemaatnya yang berjumlah 3000 orang, dia tidak mau memperkarakan hal tersebut pada penyewa baru.
Kita selalu meminta anugerah yang indah kepada Tuhan, kita percaya Tuhan akan menyediakan yang terbaik.
Hal kedua, karena hati kita tidak bersih. Yang penuh dengan hati yang kotor dan tidak berisi firman Tuhan sehingga banyak masalah yang tersimpan dalam hati kita. Baiklah kita bersihkan hati kita dengan Firman Tuhan agar Tuhan memberkati kita sepanjang hidup kita. Semakin hati kita kotor maka pikiran kita tidak benar dan selalu memikirkan hal-hal yang jahat. Seperti yang Yusuf alami, dia mengatakan, "manusia boleh mereka-rekakan apa yang jahat tetapi Allah mereka-rekakan apa yang baik buat kita."
Hal yang ketiga, kita tidak hidup dalam terang Tuhan berarti dia hidup dalam kegelapan yang tidak dapat melihat apapun dan timbul banyak prasangka dan menutupi mata penglihatan kita. Orang yang hidup dalam terang Tuhan terikat dengan janji Tuhan, tidak pernah merancangkan yang jahat dan tidak pernah membalas kejahatan dengan kejahatan melainkan dengan kebaikan. Dengan terang Tuhan, kita memperoleh damai sejahtera Tuhan, tidak ada rasa dengki dan iri yang meliputi kita. Dengan hidup dalam terang Tuhan, maka kita punya Allah yang membela hidup kita, membela segala perkara dalam hidup kita. Bisa makan setiap hari, diberkati, selalu disediakan keperluan kita, itulah contoh sederhana kebaikan Tuhan. Lalu bagaimana dengan musuh kita, ya serahkan saja kepada Tuhan, biarlah jadi sesuai kehendakMu, kita tidak perlu tahu apa yang akan Tuhan lakukan pada orang yang jahat pada kita.
Kalau firman Tuhan diberikan pada kita, jangan biarkan masuk ke kuping kanan dan keluar dari ke kuping kiri, melainkan masukkan ke dalam hati kita, kita simpan dalam hati kita menjadi terang yang menerangi dalam kehidupan kita. Tanda-tanda yang diberikan Tuhan pada kita menuntun kita untuk tetap dalam rancanganNya.
Anugerah yang menguntungkan kita adalah anugerah yang Tuhan berikan pada kita melalui doa-doa kita yang benar dan berkenan di hadapan Tuhan. Tahun ini adalah tahun kelimpahan berkat bagi kita semua. Pagi ini kita menghadapi persekutuan di dalam tubuh dan darah Kristus, bukan lagi sebagai anugerah yang merugikan melainkan Anugerah yang ingin Tuhan nyatakan bagi kita yang menebus dosa-dosa kita dengan mengerti firman Tuhan dan bertindak sesuai dengan firman Tuhan. Hidup dalam terang Tuhan karena Terang menunjukkan jalan kehidupan pada kita, tidak akan tersandung menabrak kiri kanan, dan Tuhan menunjukkan jalan bagi kita.
Persembahan Pujian dari Paduan Suara Maranatha
Preacher : Pdt. Prof. Dr. Richard B. Gunawan, D.D.PC
Written by : ssr
@BILA ANDA MERASA DIBERKATI MELALUI FIRMAN TUHAN/POSTINGAN/KESAKSIAN INI, SILAKAN KOMEN DI KOLOM KOMENTAR DI BAWAH INI.
Admin menerima artikel kesaksian/ renungan firman Tuhan/ rangkuman khotbah/ dokumentasi foto event komisi/PDW/video komisi, e-mail ke : gbisbk.kebayoranlama@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar