Shalom semuanya, firman Tuhan saat ini dilayani oleh Pdm. Rachelia Djuwani Gozali, S.Th.
Pasti semuanya pernah mengalami badai-badai hidup yang menerjang selama kehidupan kita. Tema firman Tuhan pagi ini, berjudul : "Badai Pasti Berlalu."
Mari kita buka Kitab Markus 4 : 35-41, "Angin Ribut Diredakan."
- (Mar 4:35) Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang."
- (Mar 4:36) Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.
- (Mar 4:37) Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
- (Mar 4:38) Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
- (Mar 4:39) Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
- (Mar 4:40) Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"
- (Mar 4:41) Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"
Kalau kita melihat dari kisah ini punya latar belakang tersendiri, Tuhan Yesus dalam menyampaikan firman kepada murid-muridNya dengan alat peraga (dalam firman ini berupa angin, topan, badai), sedangkan bila dengan orang-orang banyak, Tuhan Yesus lebih sering menyampaikan firmanNya dengan perumpamaan.
Tuhan Yesus sebelumnya menyampaikan firman Tuhan kepada orang banyak dengan perumpamaan tentang biji sesawi, perhatikan pada Markus 4 : 33-34, menyiratkan bahwa Tuhan Yesus seorang pengajar yang ahli, memberikan pengajaranNya menyesuaikan dengan kapasitas orang-orang yang mendengarkanNya.
Dalam alat peraga angin, topan dan badai, uniknya Tuhan Yesus bisa tertidur di perahu tatkala semua murid-muridNya panik dengan kondisi perahu yang terombang-ambingkan topan badai. Tuhan mau memakai topan badai untuk mengajar murid-muridNya, terkait dengan firman Tuhan perumpamaan iman biji sesawi menguji apakah murid-muridNya paham dan fokus dengan apa yang telah difirmankanNya.
Tuhan kita itu punya cara dan metode untuk mengajar dan membangun iman percaya kita. Ada 3 sebab mengapa badai bisa tiba-tiba menghampiri hidup kita :
PERTAMA, supaya kita belajar bereaksi positif.
Tuhan menyerahkan pada kita, mau bereaksi seperti apa : nangis, teriak, sedih, kecewa, marah, dll.
Bolehkah kita menangis sebanyak-banyaknya di dalam kamar kita?
Atau teriak-teriak, "Tuhannnn saya tidak kuat akan masalah ini!!!!"
Bersikap sedih sebagaimana emotikon yang ada di hape kita?
Atau bersikap kecewa pada Tuhan apalagi sampai marah-marah pada Tuhan?
Itu memang hak kita untuk bereaksi namun Tuhan mau mengajarkan kepada kita bagaimana untuk tetap bereaksi positif di hadapan Tuhan, tetap kuat dan bersandar pada Tuhan.
Contoh di Mazmur 56 : 1-12 (fokus pada 9-12)
- (Mzm 56:1) Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Merpati di pohon-pohon tarbantin yang jauh. Miktam dari Daud, ketika orang Filistin menangkap dia di Gat. (56-2) Kasihanilah aku, ya Allah, sebab orang-orang menginjak-injak aku, sepanjang hari orang memerangi dan mengimpit aku!
- (Mzm 56:2) (56-3) Seteru-seteruku menginjak-injak aku sepanjang hari, bahkan banyak orang yang memerangi aku dengan sombong.
- (Mzm 56:3) (56-4) Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu;
- (Mzm 56:4) (56-5) kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?
- (Mzm 56:5) (56-6) Sepanjang hari mereka mengacaukan perkaraku; mereka senantiasa bermaksud jahat terhadap aku.
- (Mzm 56:6) (56-7) Mereka mau menyerbu, mereka mengintip, mengamat-amati langkahku, seperti orang-orang yang ingin mencabut nyawaku.
- (Mzm 56:7) (56-8) Apakah mereka dapat luput dengan kejahatan mereka? Runtuhkanlah bangsa-bangsa dengan murka-Mu, ya Allah!
- (Mzm 56:8) (56-9) Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu. Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan?
- (Mzm 56:9) (56-10) Maka musuhku akan mundur pada waktu aku berseru; aku yakin, bahwa Allah memihak kepadaku.
- (Mzm 56:10) (56-11) Kepada Allah, firman-Nya kupuji, kepada TUHAN, firman-Nya kupuji,
- (Mzm 56:11) (56-12) kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?
Inilah reaksi positif Raja Daud saat dia ditangkap, dia tidak takut dan malah memiliki pengharapan penuh pada Tuhan, dan tetap berseru pada Tuhan akan pertolonganNya. Pujilah Tuhan sebab DIA pemilik atas segala sesuatu! BERSERU kepada Tuhan. Daud seorang raja, bisa saja dia perintahkan anak buahnya untuk melepaskan dia, namun dia malah berseru pada Tuhan, mengandalkan Tuhan dan juru selamatnya. Pertolongan Tuhan tidak ada batasnya. Kita bisa pinjam uang di sini atau di sana, namun tidak selamanya orang akan mau meminjamkan uang pada kita, hanya berseru pada pertolongan Tuhan. Bila ada badai dalam kehidupan kita, Tuhan ingin kita bereaksi secara positif, untuk menaikkan level iman kita di hadapan Tuhan.
Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang pasti mendengar doa-doa kita, dan iman percaya kita akan penyertaan Tuhan. Jangan lagi pakai kekuatan manusia, jangan andalkan manusia, melainkan andalkan Tuhan!
KEDUA, Belajar Bersandar kepada Tuhan.
Seringkali kala ada badai dalam kehidupan kita, seringkali otak kita berputar mencari jalan keluar. Rumah tangga yang goncang, kebutuhan uang untuk biaya anak sekolah, atau lainnya. Jangan pernah takut ketika matahari tenggelam, ketika gelap terjadi kita akan dapat melihat indahnya bintang bersinar kelap kelip di langit. Artinya ketika ada badai dalam kehidupan kita, kita akan bisa merasakan pertolongan Tuhan dalam setiap permasalahan kita. Dengan demikian kita benar-benar dapat merasakan pertolongan Tuhan begitu dahsyatnya.
Jadi jangan takut kalau ada gelap, masalah, kesukaran karena pada saat itulah pertolongan Tuhan akan nyata dalam hidup kita dan menjadi kesaksian hidup bagi kita kepada sesama kita akan kebaikan dan pertolongan Tuhan. JANGAN ANDALKAN KEKUATAN KITA SENDIRI. Kalau kita mengandalkan kekayaan kita, kekuasaan/ pangkat kita maka Tuhan akan berdiam diri membiarkan kita semakin tenggelam dalam masalah.
KETIGA, Belajar Mengerti Maunya Tuhan
Seringkali kita sebagai manusia maunya Tuhan mengerti kondisi kita. Melainkan hal sebaliknya yang Tuhan mau agar kita belajar mengerti maunya Tuhan.
Roma 8 : 28
(Rom 8:28) Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Andalkan Tuhan, belajar mengerti maunya Tuhan. Jangan hanya minta Tuhan untuk mengerti maunya kita, jangan menuntut Tuhan untuk memberikan apa yang kita mau. Tuhan pastilah ingin kita menjadi lebih baik. Percayalah setiap rencana Tuhan dalam hidup kita bahwa pada akhirnya ingin kita menjadi lebih baik meningkatkan kehidupan rohani kita di hadapan Tuhan.
Ada sebuah ilustrasi induk katak yang hendak mengajak anaknya keluar untuk menikmati udara yang ada. tidak lama kemudian cuaca menjadi gelap gulita, si anak menjadi ketakutan sedemikian rupa sambil merengek minta pulang. Namun si induk katak mengatakan, "tunggu saja, nanti akan ada hal indah yang akan datang." Kondisi cuaca semakin gelap dan angin kencang mulai berhembus keras, si anak katak semakin panik, namun si ibu katak tetap menenangkan anaknya.
Si anak katak mengatakan suasananya adem, dan si ibu katak menenangkan dan berkata bahwa ini tahap yang kedua. Tak lama kemudian ada bunyi menggelegar petir yang bersuara keras dan menakutkan si anak katak, si ibu katak merangkul anaknya dan berkata ini tanda ketiga, tunggu sebentar lagi akan datang. Akhirnya datang tetesan air hujan mulai turun, dan si anak katak mulai bahagia menikmati tetesan hujan yang makin deras, dia lupa akan badai yang menakutkan tadi.
Demikian juga janganlah kita takut saat badai hidup datang menerjang, melainkan nikmati, jalani, hadapi badai yang datang dengan penyertaan Tuhan dalam kehidupan kita, maka pertolongan Tuhan akan sangat nyata dan dahsyat yang akan akan kita alami
Preacher : Pdm. Rachelia Djuwani Gozali, S.Th
Written by : ssr
@BILA ANDA MERASA DIBERKATI MELALUI FIRMAN TUHAN/POSTINGAN/KESAKSIAN INI, SILAKAN KOMEN DI KOLOM KOMENTAR DI BAWAH INI.
Admin menerima artikel kesaksian/ renungan firman Tuhan/ rangkuman khotbah/ dokumentasi foto event komisi/PDW/video komisi, e-mail ke : gbisbk.kebayoranlama@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar