Late Post - Ibadah Raya GBIS BK - Minggu, 18 Desember 2022
Firman Tuhan hari ini berkait selalu memikirkan hal untuk berbuat baik.
I Korintus 13 :
4, "4 Kasih itu sabar;
kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak
sombong."
Raja Daud pernah bertanya pada Tuhan, bagaimana kubalas
kebaikanMu?
Kita akan memasuki
perayaan Natal, bahwa Natal itu adalah Kasih.
Allah tidak berpikir
bahwa manusia yang menjelma menjadi Allah, melainkan Allah yang menjelma
menjadi manusia, itu adalah bukti keajaiban Allah.
Makna natal yang
sesungguhnya memberikan kita arti hubungan kita dengan Allah sendiri begitupun
juga kasih kita terhadap sesama kita manusia.
Bagaimana menyatakan
kasih dengan Kebajikan?
Saya membaca suatu
survei pendapat dari para anak-anak, yang menyatakan berbagai ragam pendapat
menurut pendapat pribadi mereka masing masing.
Kasih itu adalah
PERINTAH! Saudara-saudara semua, kita dipanggil untuk menjadi orang yang
percaya kepada Tuhan, kita tidak mempunyai pilihan selain mengikuti perintah
Tuhan.
Yohanes 15, Yesus
mengatakan, "inilah perintahKu supaya kamu saling mengasihi!!"
Kasih itu sabar, kasih
itu rendah hati, ia tidak cemburu, tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
Oleh karena itu Kasih juga adalah Kebajikan juga.
Perlu kita pahami,
bahwa kasih itu PERINTAH supaya orang lain melihat perbuatan kita!
Pada Lukas 8 : 40 - 56,
yang pertama kepada Yairus dan kepada 2 orang perempuan yang mengalami
perdarahan yang saking miskinnya sampai namanya tidak tercatat karena tidak
dikenal.
Yesus menjadi populer
kemanapun DIA pergi, dalam pelayananNya, berkhotbah, mengobati orang. Namun
Yesus tetap memerlukan waktu menyendiri dan juga fokus dalam pelayanannya, di
tengah kesibukanNya, DIA pun memberikan perhatian bagi sosok demi sosok yang
memerlukan pertolonganNya.
Jadi Yesus tidak
membicarakan KASIH, tidak hanya membicarakan KEBAJIKAN, namun DIA juga
menunjukkan perbuatanNya melalui menyembuhkan dan melakukan banyak mujizat bagi
banyak orang.
Hal pertama, MEMBERI
PERHATIAN kepada MEREKA.
Semua orang di dalam
ruangan ini pasti tidak ada yang tidak dapat memberikan perhatian!
Pada Lukas 8 : 42, di
ayat ini Yesus tidak disebutkan menuju ke suatu tempat tertentu, bisa jadi DIA
sedang mencari suatu tempat yang luas untuk DIA berbicara dan berkhotbah. Di
tengah banyak orang yang berdesak desakan, Yairus berusaha mendekati Yesus untuk
meminta pertolongannya untuk menolong anaknya. Di satu sisi, bisa jadi tindakan
Yairus ini dianggap sebagai suatu gangguan di tengah rencana jadwal Yesus
melayani, seolah Yairus memaksakan Yesus bahwa problemnya adalah prioritas yang
harus didahulukan.
Demikian juga dengan
kita yang sedang menghadapi problem lalu datang problem baru, kita haruslah
menjadi fleksibel mana yang lebih prioritas problem yang harus segera
diselesaikan dan dibereskan sesegera mungkin.
Namun dalam perjalanan
Yesus tergesa gesa ke rumah Yairus, ada seorang perempuan yang mengalami
perdarahan menyentuh jumbai jubahnya.... dan hanya Yesus yang merasakan ada
tenaga yang keluar dari diriNya, dan Tuhan Yesus berhenti mendekati perempuan
tersebut!
Sekalipun dunia ini
semakin individualistis, Tuhan Yesus tetap memberikan perhatian!!
Hal yang kedua, pada ayat ke-47 dari Lukas 8, "47Ketika perempuan
itu melihat, bahwa perbuatannya itu ketahuan, ia datang dengan gemetar,
tersungkur di depan-Nya dan menceriterakan kepada orang banyak apa sebabnya ia
menjamah Dia dan bahwa ia seketika itu juga menjadi sembuh.
48Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!"
MENDENGARKAN ORANG LAIN
yang sedang berbicara denganNya!
Tuhan Yesus mendengarkan
cerita curhatan orang lain yang sedang berbicara dengan DIA. Namun saat ini
tidak jarang orang yang saling berbicara tidak menatap lawan bicaranya, memberi
kesan seolah pembicaraan kita tidak diperhatikan!
Setelah Yesus
memberikan perhatian kepada perempuan yang mengalami perdarahan, dan pernyataan
Tuhan Yesus kepada perempuan itu, "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan
engkau, pergilah dengan selamat!" WOWW...... keluh kesah saya didengarkan,
bisa jadi perempuan tersebut pergi dengan rasa syukur, kebanggaan selain dia
telah sembuh, dia menjadi percaya diri karena kesembuhannya dan tidak merasa
dikucilkan oleh lingkungannya.
Hal yang ketiga, YESUS
MENYATAKAN KEBAJIKANNYA dengan RENDAH HATI
Lukas 8 : 49 - 56, "49
Ketika Yesus masih
berbicara, datanglah seorang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata:
"Anakmu sudah mati, jangan lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru!"
50Tetapi Yesus mendengarnya dan berkata kepada Yairus: "Jangan takut, percaya saja, dan anakmu akan selamat."
51Setibanya di rumah Yairus, Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut masuk dengan Dia, kecuali Petrus, Yohanes dan Yakobus dan ayah anak itu serta ibunya.
52Semua orang menangis dan meratapi anak itu. Akan tetapi Yesus berkata: "Jangan menangis; ia tidak mati, tetapi tidur."
53Mereka menertawakan Dia, karena mereka tahu bahwa anak itu telah mati.
54Lalu Yesus memegang tangan anak itu dan berseru, kata-Nya: "Hai anak bangunlah!"
55Maka kembalilah roh anak itu dan seketika itu juga ia bangkit berdiri. Lalu Yesus menyuruh mereka memberi anak itu makan.
56Dan takjublah orang tua anak itu, tetapi Yesus melarang mereka memberitahukan kepada siapa pun juga apa yang terjadi itu."
Tuhan Yesus yang
melakukan mujizat itu, Yesus tidak memamerkan mujizat yang telah DIA buat,
malah melarang semua orang yang ada di situ untuk tidak boleh memberitahukan
kepada siapapun.
Nyatakan KASIH saudara sebagai KEBAJIKAN yang sudah Tuhan Yesus
contohkan pada kita, dengan melakukan TINDAKAN KEBAJIKAN, MENDENGARKAN, dan
RENDAH HATI.
Apa yang sudah Tuhan contohkan itu tidak ada yang sulit, kita
semua dapat melakukannya!!
Preacher : Pdt. Kol CAJ. DR. Hosea Bambang S.A, S.H, M.A, M.Th,
Ph.D
written by : ssr